Polri Sebut Teroris Jamaah Islamiyah Punya Anggota yang Go Public, Ikut Galang Dana Masyarakat

- 17 Desember 2020, 23:32 WIB
Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 membawa terduga teroris dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 16 Desember 2020. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 membawa terduga teroris dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 16 Desember 2020. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc. /

GALAMEDIA - Jamaah Islamiyah (JI) diduga berusaha menggalang dana dari masyarakat umum melalui kotak amal dan acara-acara tabligh.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, keterbatasan dana operasional membuat organisasi teroris JI mengambil cara seperti itu.

"Jamaah Islamiyah saat ini mulai berusaha untuk terjun ke masyarakat karena semakin sulitnya mengumpulkan dana jika hanya lewat infak anggota," terang Argo di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: FPI Paksakan Gelar Demo 1812 ke Istana Negara? Kapolda Metro Jaya Langsung Bereaksi

Untuk melancarkan aksinya, mereka pun dengan seksama memilih sosok yang dimunculkan di masyarakat.

Salah satu syaratnya adalah nama sosok tersebut tidak pernah disebut dalam BAP (berita acara pemeriksaan) pelaku kasus terorisme yang sudah tertangkap polisi.

"Anggota Jamaah Islamiah yang mengemban tugas untuk go public memiliki persyaratan. Seperti namanya masih bersih dari keterangan BAP anggota (JI) yang sudah ditangkap dan biasanya sudah vakum (dari kegiatan terorisme) dalam waktu yang cukup lama," ungkap Argo dikutip dari Antara.

Baca Juga: Gawat! Enam Santri Kedapatan Bawa Busur Panah, Kapolres: Belum Ditemukan Identitas FPI

Dari hasil penyelidikan Polri, ditemukan bahwa organisasi JI mendapatkan sumber dana dari kotak-kotak amal yang disebar di berbagai tempat. Mereka menggunakan beberapa nama yayasan resmi agar tidak memancing kecurigaan masyarakat.

Ada dua metode pengumpulan dana untuk JI, yaitu dengan menggunakan kotak amal dan pengumpulan secara langsung melalui acara-acara tabligh.

Dalam metode kotak amal, JI menggunakan nama yayasan resmi yang mencantumkan nama dan kontak yayasan, nomor SK Kemenkumham, Baznas dan Kemenag serta melampirkan majalah yang menggambarkan program-program yayasan.

Baca Juga: Haikal Hassan Dipolisikan Lantaran Mimpi, Refly Harun: Hukumannya Bisa Lebih Lama dari Kasus Korupsi

Selain metode kotak amal, JI juga menggalang dana pada acara-acara tertentu yang biasanya disebutkan untuk membantu para korban konflik di Suriah dan Palestina.

Metode kotak amal dilakukan dengan mencantumkan nama Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) dan FKAM. Sementara untuk metode pengumpulan langsung menggunakan nama Yayasan Syam Organizer (SO), One Care (OC), Hashi dan Hilal Ahmar.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x