Kerepotan di Tahun 2020, Presiden Jokowi: Kita Akan Bangkit!

- 22 Desember 2020, 12:23 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui tahun 2020 adalah tahun yang sulit akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu menyebabkan perekonomian nasional di kuartal kedua anjlok hingga minus 5,32 persen dan kuartal ketiga minus 3,49 persen, meski sebelumnya sempat tumbuh 2,97 persen di kuartal pertama 2020.

Namun di satu sisi, menjelang akhir 2020 ini, Jokowi memastikan hasil dari segala upaya memulihkan perekonomian nasional sudah mulai terlihat. Dia pun optimis bahwa perekonomian nasional akan lebih membaik di tahun 2021.

Baca Juga: La Nyalla 'Serang' Kementrian Pertanian dan Perdagangan, Harga Telur Ayam Tembus Rp40 Ribu

"Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi sudah kita bisa mulai lihat hasilnya. Dengan tren seperti ini, ke depan kita harap perekonomian nasional akan lebih baik lagi," kata Jokowi dalam telekonferensi, acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021 yang bertajuk 'Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021' yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa, 22 Desember 2020.

Ia memastikan, segala kebijakan yang baik dan berhasil dijalankan pada 2020 akan diteruskan di tahun 2021. Khususnya di bidang kesehatan terkait penanganan Covid-19, dan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat.

"Yang paling penting, pemerintah akan segera memberikan vaksin gratis kepada rakyat, yang akan dimulai pada awal 2021," ujarnya.

Baca Juga: Satgas TNI Konga Selamatkan Sandera 6 Warga Sipil dari Perampok Bersenjata di Kongo

Dengan program vaksinasi Covid-19 itu, Jokowi berharap kepercayaan publik terhadap penanganan Covid-19 oleh pemerintah akan tumbuh. Selanjutnya, hal itu juga diharapkan akan menimbulkan rasa aman di masyarakat.

Dengan begitu, lanjutnya, pemulihan ekonomi pun bisa berjalan lebih cepat, konsumsi akan naik dan kembali normal, dan investasi diperkirakan meningkat setelah Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja disahkan.

"Di akhir 2020, ekspor sudah mulai kelihatan pulih, dan tentunya tren ini diharapkan terus terjaga dan meningkat di 2021," ujarnya.

Terlebih lagi, Jokowi memastikan bahwa Indonesia juga kembali mendapatkan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences/fasilitas keringanan bea masuk impor) dari Amerika Serikat, yang akan mendorong kinerja ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam.

Baca Juga: Tutup Kasus Babe Haikal, Burhanuddin Muhtadi: Penjara Tak Akan Pernah Cukup Puaskan Kebencian

Di awal 2021, menurut Kepala Negara, Indonesia juga akan meluncurkan Sovereign Wealth Fund (SWF), sebagai sumber pembiayaan pembangunan baru yang tidak berbasis pinjaman, melainkan berupa penyertaan modal atau ekuitas.

Presiden optimis, hal ini juga akan membantu menyehatkan perekonomian nasional, serta menyehatkan BUMN-BUMN di sektor infrastruktur dan energi.

"Saat ini sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikan dari AS, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kanada. Dalam situasi pandemi ini kita semua harus mampu bergerak cepat, mampu perkuat kerja sama dan sinergi."

"Saya optimis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x