Investasi AS Syaratkan Normalisasi Israel, Rizal Ramli: Tapi Kok Nilainya Kecil Banget, Recehan Ya?

- 24 Desember 2020, 12:02 WIB
Ekonom senior, Rizal Ramli.
Ekonom senior, Rizal Ramli. /Twitter.com/@RamliRizal



GALAMEDIA - Indonesia digembar-gemborkan bakal melakukan normalisasi dan membangun hubungan diplomatik secara resmi dengan Israel sebagai syarat agar bisa mendapat dana invetasi milyaran dolar.

Hal itu pun telah dibantah Pemerintah RI. Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan Indonesia tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Terkait hal itu, tokoh nasional Rizal Ramli pun bereaksi. Ia mengatakan, syarat itu sangat beresiko dan bisa fatal.

Baca Juga: Makanan Kiriman Untuk Habib Rizieq Shihab Diperiksa Polda Metro Jaya

"Ternyata ada syarat harus buka hubungan dengan Israel. Tapi kok bisa nilainya kecil banget, recehan ya?? Menghina banget kesannya," kata Menko Ekuin pada era Presiden Gus Dur ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah juga mengatakan pihak Indonesia tidak pernah berhubungan dengan salah satu negara di Timur Tengah tersebut.

Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet, Relawan Jokowi Merasa Tak Dilirik Presiden Meski Telah Banyak Berkorban

"Ada dua hal yang bisa disampaikan disini. Satu, Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Kedua, dalam menjalankan politik luar negeri, Kemlu terhadap Palestina konsisten sesuai amanah konstitusi," kata Teuku.

Selama ini, Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubungan diplomatik formal yang resmi. Namun, kedua negara sempat bekerja sama dalam hubungan perdagangan, pariwisata, dan keamanan.

Indonesia dikabarkan sempat membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an. Tentara Indonesia juga sempat berlatih di Israel.

Pada 1993, Perdana Menteri Yitzhak Rabin bahkan sempat bertemu dengan Presiden Indonesia ketika itu Soeharto di Jakarta.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Budi Karya Pantau Random Cek Rapid Antigen & GeNose di Terminal Kampung Rambutan

Hubungan militer dan intelijen pun dibuka lewat jalur tidak resmi. Pejabat militer Indonesia dan Israel diyakini merintis negosiasi transfer alutsista militer dan intelijen kelompok teroris komunis global pada tahun 1971.

Dilaporkan The Times Of Israel, pada tahun 2012, Indonesia sempat sepakat menaikkan status hubungannya dengan Israel dan membuka konsulat di Kota Ramallah yang dipimpin seorang diplomat sederajat duta besar.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x