Satgas NU Galakan Donor Plasma Darah Mantan Penyintas Covid-19 kepada Pasien Terpapar

- 26 Desember 2020, 06:58 WIB
Donor plasma darah
Donor plasma darah /kilikdokter.com



GALAMEDIA - Adanya pengurus dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang sempat positif Covid-19 menimbulkan kesadaran bahwa wabah itu bisa menimpa siapa pun. Para penyintas dari kalangan NU selain ingin mengedukasi masyarakat bagaimana pencegahan Covid-19, juga memberikan sumbangan nyata untuk pencegahan tersebut.

Upaya yang akan dilakukan adalah dengan mendonorkan plasma darah mantan penyintas Covid-19 kepada penderita Covid-19. Harapannya agar penderita Covid-19 dapat disembuhkan dan tercegah dari kematian.

Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 dr Malik Makky Zamzami menyampaikan hal itu dalam Webinar Tantangan Penanggulangan Covid-19 di Pesantren dan Masyarakat, Jumat 25 Desember 2020 malam.

Melalui terapi plasma konvalesen penyintas mendonorkan plasma yang merupakan jenis terkecil dari sel darah merah. Plasma ini ibarat ‘pasukan perang’ dari luar tubuh penderita Covid-19. Dibantu dengan vaksin nantinya sebagai upaya preventif.

Baca Juga: Menteri Agama Gus Yaqut, 'FPI Itu Sekarang Enggak Ada'

Dikutip Galamedianews dari nu.or.id, Dr Makky mengaku ide tersebut diperkuat setelah diskusi dengan salah satu penyintas Covid-19 pembawa acara Peci dan Kopi yang juga jurnalis NU Online, Ahmad Rozali.

Diskusi juga melahirkan gagasan untuk menyatukan semua mantan penderita Covid-19 dari kalangan NU.

Bendahara LK PBNU itu mengatakan dalam penanganan Covid-19, lembaga dan banom NU telah dan terus  saling membantu dan berkoordinasi.

Semua banom dan lembaga NU sama-sama bergabung membantu mengatasi pandemik Covid-19 ini.

Di antaranya RMI dan PDNU dengan aplikasi Salamdoc untuk konsultasi pesantren dan santri dalam persoalan kesehatan teramasuk yang terkena Covid-19.

Baca Juga: Pesantren HRS Disomasi, Politisi Senior Ingatkan Mahfud MD, 'Jangan Habisi Aset Umat!'

"Ratusan pesantren telah memanfaatkan aplikasi ini. Kita kembangkan aplikasi made in orang NU, kader-kader NU yang 'gila NU' ini bisa semangat terus (walau hanya dibayar dengan) dibacakan Al-Fatihah," kata dia.

Di tingkat pusat, Satgas NU Peduli Covid-19 merupakan gabungan dari LKNU, LPBINU, LAZISNU, RMI NU, PDNU, Arsinu, Ansor-Banser, dan banom dan lembaga lainnya.

Langkah itu diikuti di daerah-daerah. Di Tuban misalnya ketua satgas NU Peduli Covid-19 adalah Ketua LAZISNU. Di Cianjur Ketua Satgas-nya dari LKNU.

Di daerah lainnya ketua Satgas berasal dari pengurus LKNU. Para relawan juga berasal dari gabungan lembaga dan banom tersebut.

Saat ini, Satgas NU Peduli Covid-19 telah memiliki mobil PCR. Diharapkan mobil tersebut paling lambat beroperasi mulai di tahun depan.

Baca Juga: Heboh Pesantren Habib Rizieq Disomasi PTPN VIII, Mahfud MD Singgung Soal Penguasaan HGU: Ini Gila!

Langkah-langkah ini tidak mengherankan jika kemudian NU mendapatkan penghargaan dalam pengendalian Covid-19 dari Kemenkes. Penghargaan ini sebenarnya untuk semua relawan NU yang bahu membaha sejak awal pandemic masuk ke Indonesia sampai hari ini.

"Edukasi protokol Pilkada, juga saat ini Natalan, Ansor, Fatayat NU, dan Muslimat NU turut membantu dengan tetap edukasi pencegahan Covid-19," ujarnya.

Ketua NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat menambahkan bantuan NU Peduli yang disalurkan melalui NU Care-LAZISNU menyebar ke berbagai wilayah. Pihaknya menegaskan masa-masa sulit akibat Covid-19 akan mudah dilewati jika semua relawan dan lembaga NU bersatu.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x