Bangkitkan Ekonomi dengan Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan di Festival Maranggi Purwakarta

- 26 Desember 2020, 14:11 WIB
Festival Maranggi Purwakarta.
Festival Maranggi Purwakarta. /@purwakartakab.go.id

GALAMEDIA - Sate maranggi Purwakarta secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tercatat di Kabupaten Purwakarta ada kurang lebih sekitar 400 pelaku usaha sate maranggi. Dari sisi ekonomi usaha sate maranggi memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Namun, di masa pandemi Covid-19 para pelaku usaha sate maranggi terdampak secara ekonomi. Penghasilan mereka menurun.

Baca Juga: Koleksi Anyar Rusia, Raksasa Senjata Kalashnikov Luncurkan 9M333 Rudal Mematikan Fire and Forget

Karena itu, pemerintah daerah tentu harus hadir memberikan solusi dan spirit agar penghasilan mereka pulih kembali.

Kabid Pariwisata Disporaparbud Purwakarta, Acep Yuli Mulya menegaskan, di masa pandemi ini, selain program pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat juga menjadi skala prioritas. Berbagai program, bantuan, dan kebijakan untuk masyarakat di Kabupaten Purwakarta telah dilaksanakan termasuk program di sektor pariwisata.

"Destinasi wisata kembali ditata agar menambah daya tarik wisata ketika pengunjung kembali meningkat di era new normal pariwisata. Seluruhnya harus dipersiapkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kata Acep seperti dirilis laman resmi Pemkab Purwakarta.

Menurutnya, secara teknis peresmian penataan destinasi wisata yang diresmikan oleh Bupati Purwakarta itu dirangkaikan dengan Festival Maranggi.

Baca Juga: Bukan Berlian Tapi Cuci Piring, Rahasia Pernikahan Langgeng dan Umur Panjang

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x