Vaksin AstraZeneca diambil dari virus yang biasanya terdapat dalam simpanse. Kemudian virus ini dimodifikasi secara genetik.
Modifikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya efek samping pada tubuh manusia.
Virus hasil modifikasi ini mengandung sebagian materi dari Virus Corona. Sebagian materi tersebut disebut Protein Spike.
Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh manusia, antibodi akan mengenali bahwa protein spike itu sebagai zat asing.
Dari peristiwa tersebut, manusia memiliki kekebalan tubuh terhadap virus corona.
Baca Juga: Apa Itu WA GB yang Lagi Jadi Sorotan Warganet di Twitter? Simak Penjelasannya
2. Angka efikasi mencapai standar minimal
Berdasarkan hasil uji klinis di Brasil dan Inggris, vaksin AstraZeneca memperoleh angka efikasi hingga 70 persen.
Angka tersebut telah sesuai dengan standar angka efikasi minimal yakni 50 persen.