Isu Kudeta Partai Demokrat Semakin Memanas, Qodari Yakin SBY Bisa Meredam

- 3 Februari 2021, 17:50 WIB
Logo partai Demokrat.
Logo partai Demokrat. //Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol/

GALAMEDIA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya gerakan pengambilalihan kekuasaan di partai itu secara paksa oleh lima orang.

AHY menduga salah satu otak yang mendalangi gerakan tersebut adalah oknum petinggi pemerintah yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Ungkap Percakapan Pilot Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Masih Meraba-raba Alat Ini di Dasar Laut

Menariknya, politisi Partai Demokrat Rachlan Nashidik menuding Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai salah satu otak dari gerakan tersebut.

"Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 jam 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi anda. Anda bertemu Marzukie Alie, Jhoni Allen, Nazarudin, dan Darmizal," ujar Rachian pada akun Twitternya, @RachlanNasidik.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat berpikir bahwa sebenarnya persoalan tersebut bersumber dari internal Partai Demokrat.

Baca Juga: COVID RI Rabu 3 Februari 2021 Jadi 1.111.671, Bertambah 11.984 Kasus dalam 24 Jam Terakhir

Mereka mengganggap isu ini merupakan masalah internal yang dibawa keluar.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Mohammad Qodari menilai isu ini sebagai masalah internal Partai Demokrat yang dicampuri oknum pejabat negara.

Qodari meyakini jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih memiliki hubungan yang erat dengan istana. Sehingga SBY bisa menghubungi Jokowi secara langsung.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x