Presiden Jokowi Abaikan Surat dari AHY Soal Kudeta, Istana: Itu Urusan Rumah Tangga Partai Demokrat

- 4 Februari 2021, 15:01 WIB
Presiden Joko Widodo abaikan surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Presiden Joko Widodo abaikan surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Tangkap Layar Youtube.com/Sekretariat Presiden

GALAMEDIA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan membalas surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan (kudeta) posisinya dari ketum partai.

Baca Juga: 12 Tips Menulis Naskah Menurut Fiersa Besari, Nomor 4 Penting Banget

Baca Juga: Insentif Nakes Disunat 50 Persen, Eks Sekretaris Kabinet Era SBY: Sitaan Koruptor Apa Bisa Dicairkan?

AHY menyebut gerakan politik itu disebut mendapat dukungan pejabat pemerintahan Presiden Jokowi. Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.

AHY pun melayangkan surat ke Presiden Jokowi atas dugaan kudeta tersebut.

"Kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden diantar langsung Pak Sekjen Partai Demokrat," tambah Pratikno dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hanya Nyanyi Balonku, Ziva Magnolya Banjir Pujian dengan 139.000 Like dan 959.000 Viewers di Akun Tiktok-nya

Namun Pratikno menilai apa yang terjadi di Partai Demokrat sudah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai sehingga Presiden Jokowi tidak perlu membalas surat itu.

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semua sudah diatur di AD/ART Partai Demokrat, itu saja," tegasnya.

Pada Senin, 1 Februari 2021, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sudah menyatakan, meski memang pernah bertemu dengan sejumlah kader dan bekas petinggi Demokrat, ia tidak pernah berniat untuk melakukan kudeta di tubuh partai Demokrat.

Baca Juga: PT LRT Jakarta Bakal Beri Keringanan UMKM Mitra Bisnis

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," kata Moeldoko.

Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

"Saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada pak SBY, ada putranya mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa partai politik itu biasa," ungkap Moeldoko.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah