Soal Kudeta di Partai Demokrat, Moeldoko: Hati-hati Jangan Sampai Memfitnah

- 4 Februari 2021, 10:25 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kediamannya, di Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kediamannya, di Menteng, Jakarta Pusat. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol



GALAMEDIA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko angkat suara terkait dirinya yang disebut-sebut mengudeta Partai Demokrat yang saat ini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Isu kudeta ini bermula pada saat AHY melakukan konferensi pers mengenai terdapat pihak eksternal yang berusaha masuk ke internal Partai Demokrat.

Andie Arif selaku Kader Demokrat mengungkapkan pihak eksternal atau pejabat tinggi Isatana ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat merupakan Moeldoko.

Kader partai Demokrat lainnya yang juga buka suara ialah Herman Khaeron yang mengatakan issue pengambilalihan kepemimpinan ketua umum partainya semakin sering diperbincangkan partainya setelah mendapatkan laporan dari DPD dan DPC.

Baca Juga: Awas Baper, Ini Lirik Lagu Love So Fine – Cha Eun Woo OST True Beauty dan Artinya

Atas tuduhan tersebut, Moeldoko langsung bereaksi.

Ia mengatakan bahwa dirinya memang sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah kader partai Demokrat.

Namun Moeldoko tidak memberikan keterangan lebih jelas pertemuan itu membahas apa. Pembahasan dalam pertemuan itu menyinggung soal masalah internal partai Demokrat.

Mengenai dirnya yang dituding ingn mengambil alih kepemimpinan partai Demokrat, Moeldoko menyebutkan issue tersebut merupakan fitnah.

Dengan begitu, Moeldoko memperingatkan kepada AHY untuk lebih berhati-hati.

Baca Juga: Calon Istri Boy William, Karen Vendela, Penasaran? Intip 7 Foto Keren Karen yang Siap Naik Pelaminan Juli Ini

“Hati-hati jangan sampai memfitnah. Saya sudah ingatkan itu,” ucap Moeldoko di kediamannya pada Rabu, 3 Februari 2021.

Lebih kanjut, Moeldoko mengungkapkan terkait tuduhan dirinya yang tekah mendirikan sejumlah posko pemenangan merupakan persepsi yang sengaja dikembangakan.

Ia menilai, hal yang dilakukan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut terkesan hanya mencari simpatik publik.

“Halah posko-posko. Ini persepsi yang dikembangakan itu janganlah hal-hal yang seperti itu jangan terus membangun hal-hal yang seperti itu, manarik simpatik orang lain. Halah enggak jamannya,” ujarnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x