Tampol AHY, Petinggi PKPI Teddy Gusnaidi: Sama-sama Drop Out Tapi Gue Gak Cengeng

- 5 Februari 2021, 15:13 WIB
Teddy Gusnaidi (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Kanan).
Teddy Gusnaidi (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Kanan). /Kolase Instagram.com/@teddygusnaidi, @agusyudhoyono

GALAMEDIA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduga ada keterlibatan pejabat tinggi negara dalam gerakan 'kudeta' kepemimpinan Partai Demokrat.

Anak Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini pun langsung berkirim surat ke Presiden Joko Widodo.

Namun, pihak Istana yang mengklaim sudah menerima surat, tak akan membalasnya. Hal itu dikatakan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Keren, Anies Baswedan Sejajar dengan Elon Musk dan Wali Kota Paris Jadi Pahlawan Transportasi Dunia

Apa yang dilakukan AHY ini mendapat respon dari berbagai kalangan. Salah satunya Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi. Teddy bahkan sampai menyindir apa yang dilakukan AHY.

Teddy menyampaikan kritikannya lewat cuitan di akun Twitter. Ada cukup banyak twit yang ia tulis dan menyindir AHY.

"Monggo jika ada yang mau produksi, siapa tau diborong sama @AgusYudhoyono dan Pak @SBYudhoyono," tulis Teddy.

Baca Juga: Master Chef Indonesia Kembali Membuka Audisi Untuk Season 8, Ini syaratnya! Buruan Daftar

"Udah ada yang mau produksi dan jual, lanjut aja, gak perlu izin gue dan gak perlu tulis nama gue..," tulis Teddy.

Dalam unggahannya, Teddy menyertakan gambar kaos dengan tulisan "Kurang dewasa tanpa arah" yang jika dipendekkan menjadi 'Kudeta'.

Selain itu, Teddy kembali mencuit dan menampol AHY. Ia pun menyinggung soal drop out dari sekolah.

Baca Juga: Hari Ulang Tahun Teuku Rassya, Mama: I love U

"Bersamaan gue sama AHY, sama-sama Drop Out (DO). Gue DO dari kampus, AHY DO dari TNI. Bedanya, gue gak cengeng..," lanjut Teddy dikutip Galamedia, Jumat, 5 Februari 2021.

Cuitan itu juga sekaligus untuk mengimentari tuwit dari netizen yang menyindir Teddy.

"kuliah aja DO, eeh mau ngajarin? Becanda inih. Beda kasta lah. Jauh kemana2," tulis netizen ke Teddy.

Seperti diketahui, AHY sendiri AHY dalam penjelasannya pada Senin, 1 Februari 2021 mengungkap tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional itu.

Ia mengetahuinya dari laporan dan aduan dari pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek, Menteri Senior Keamanan Malaysia: Rayakan di Rumah Saja

Menurut AHY, pada kader melaporkan tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat.

Termasuk melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis.

Gabungan dari pelaku gerakan itu, ungkap AHY, terdiri dari 5 orang, 1 kader Demokrat aktif, dan 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif.

Kemudian ada 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi.

Baca Juga: Ini Deretan Game of The Year dalam Tujuh Tahun Terakhir

AHY menyebutkan para pimpinan dan kader Demokrat yang melaporkan gerakan tersebut, merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketum Partai Demokrat.

Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti "dengan paksa" Ketum PD tersebut, dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung.

"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024," ujar AHY.

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x