Bekasi Dikepung Banjir Besar, 12 Kecamatan Terendam, Begini Nasib Warganya

- 8 Februari 2021, 13:03 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi bersama Kapolres dan Dandim 0509 memantau lokasi banjir di sejumlah wilayah menggunakan perahu karet./ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi bersama Kapolres dan Dandim 0509 memantau lokasi banjir di sejumlah wilayah menggunakan perahu karet./ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/ /

GALAMEDIA - Wilayah Kabupaten Bekasi terendan banjir dengan ketinggian beragam. Banjir pun mempengaruhi kehidupan warga di 12 kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 sentimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Senin, 8 Februari 2021.

Baca Juga: Prabowo Posting Begini, Netizen Langsung Nyamber: Gimana Rasanya Bertahan Tapi Selalu Dikecewain?

Baca Juga: Setya Novanto Terpapar Covid-19? Kalapas Sukamiskin Beberkan Nama-nama Napi yang Positif Usai Swab Test

Dia mengatakan 12 wilayah terdampak banjir itu adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," tambahnya dilansir Antara.

Pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi.

Baca Juga: Puluhan Rumah di KIampung Utama Cimahi Selatan Tergenang Banjir Akibat Meluapnya Sungai Cihujung

"Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," ungkap dia.

Henri menambahkan, musibah banjir berawal dari hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu, 6 Februari 2021 hingga Minggu, 7 Januari 2021.

Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan genangan air di 92 titik yang tersebar di 27 desa dan kelurahan.

Pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Minggu, 7 Januari 2021.

Baca Juga: Banjir Tol Cipali: GT Kertajati Terpaksa Ditutup, Jalan Arteri Menuju BIJB Terendam Hingga 70 Cm

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," terangnya.

Selain hujan dan angin, kata dia, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.

"Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeet dan Sungai Citarum," katanya.

Baca Juga: Puluhan Napi Kasus Korupsi di Lapas Sukamiskin Terpapar Covid-19, Termasuk Setya Novanto?

Pemerintah daerah telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu pihak kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat untuk penanganan langsung di lokasi banjir.

Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x