Pada Januari 2021, Iran telah memproduksi pengadaan zat uranium sebanyak 20 persen. Hal itu jauh di atas ambang batas yang sudah ditentukan dalam perjanjian nuklir.
Hal ini terjadi pasca Trump menarik diri dari perjanjian JCPOA tersebut, sehingga Iran dapat membangun kembali persediaan tambahan zat uranium. Memurnikan uraninum ke level yang lebih tinggi menggunakan alat sentrifugal yang canggih.
Khamenei dan Biden sama-sama bersikeras bahwa Iran harus kembali membatasi pengadaan uranium ke angka 3,67 persen, namun perintah itu akan dilakukan jika Amerika terlebih dahulu mencabut sanksinya.***