GALAMEDIA - Seorang wali kota di negara bagian Chiapas, Meksiko selatan tak menyangka kunjungannya ke Frontera Comalapa bakal berakhir viral.
Bukan karena alasan prestasi melainkan gara-gara dirinya ramai-ramai dipersekusi warga yang muntab.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, beberapa waktu lalu, warga yang marah karena muak dengan kondisi tangki air baru yang buruk melampiaskannya dengan mengikat sang wali kota ke pohon.
Baca Juga: Ustadz Maaher Meninggal, Ini Ungkapan Mantan Jubir HTI, Ismail Yusanto
Outlet media lokal melaporkan Wali Kota Óscar Ramírez sedang mempresentasikan serangkaian proyek publik yang telah dijanjikan kepada penduduk kota Frontera Comalapa ketika aksi massa menimpanya.
Perwakilan dari 11 komunitas yang ada di kota perbatasan Guatemala itu mendatangi dan menanyai Ramírez tentang sistem air yang bobrok.
Tak puas dengan jawabannya mereka pun menahan Ramirez dengan mengikatnya pada pohon.
Baca Juga: Tak Sengaja Terhirup di Tangisan Pertama, Dua Bayi Tertular Kanker Tepat Saat Dilahirkan
Dari video aksi massa yang ramai di medsos terlihat seorang pria yang mengaku anggota rukun tetangga menunjukkan kondisi tangki air sebelum membantingnya.
Tokoh masyarakat setempat mengaku harus turun ke dalam tangki dan mengikis permukaannya yang telah ditutup dengan semen agar air tidak bocor.
Baca Juga: 25 Anak di Kabupaten Bandung Dikhitanan Secara Massal Dalam Rangka HPN 2021
"Dia berjanji kepada kami bahwa masyarakat Comalapa layak mendapat fasilitas air yang baik, tetapi itu semua palsu karena sistem air di sini tetap tidak berfungsi dengan baik," kata seorang penduduk, menurut El Sol de Mexico.
“Ini masalah lama yang harus ditangani dengan benar dan harusnya menjadi prioritas. Dulu dia datang menemui kami dari rumah ke rumah dengan janji itu dan sekarang dia tidak mau memenuhinya.“
Baca Juga: Jenis-jenis Hairspray untuk Rambut Kamu Agar Makin Gaya
Seorang penduduk lainnya menyebut warga kota perdesaan Frontera Comalapa sudah kekurangan air selama lebih dari dari satu minggu.
“Ini tidak adil bagi kami, karena itu hal vital yang kita semua butuhkan untuk bisa bertahan hidup, mandi dan tetap hidup, '' kata warga.
Ramirez yang akhirnya dibebaskan buka suara melalui media sosial.
Baca Juga: Datangi Indramayu yang Diterjang Banjir, Mensos Langsung Lakukan Koordinasi dengan Aparat Setempat
Ia menyangkal menjadi korban persekusi apalagi diikat ke pohon meskipun foto-foto dan video yang viral membuktikan sebaliknya.
"Mereka tidak mengikat saya," klaimnya. “Pertemuan dilakukan dengan sebelas perwakilan lingkungan di pusat kotamadya Comalapa untuk menyepakati rincian pekerjaan berdampak tinggi, di antaranya pengenalan air minum.”
Okay!***