Network
GALAMEDIA - Sejumlah wilayah di DKI Jakarta mulai dilanda banjir akibat tingginya intensitas hujan.
Pemprov DKI Jakarta, khususnya Gubernur Anies Baswedan kembali menjadi sorotan publik.
Masyarakat mulai bertanya-tanya lagi soal penanganan yang akan diambil pemerintah dalam mengatasi banjir tersebut.
Baca Juga: MENGERIKAN!! KKB Tembak Warga Papua dari Jarak Dekat, Gabungan TNI Polri Langsung Diterjunkan
Pertanyaan juga dilontarkan oleh Dewan pakar PKPI, Teddy Gusnaidi. Sejak beberapa hari terakhir, Teddy memang tampak terus menyoroti banjir di DKI Jakarta dan penanganan yang dilakukan Anies Baswedan.
Saat ini, salah satu wilayah yang tergenang yaitu Kelurahan Pengadegan, Kota Jakarta Selatan. Namun banjir berangsur surut hingga Selasa siang.
Sejumlah warga yang mengungsi mulai membenahi rumahnya usai terendam dari Sungai Ciliwung yang meluap.
Baca Juga: Warga Papua Kecewa Pigai Bertemu Abu Janda di Hotel Mewah, Netizen: Sudah Sekian Kali Ia Lolos
"Air perlahan surut pukul 08.00 WIB, perlahan dan pasti ketinggian di bantaran 5 sampai 30 sentimeter surutnya," kata Lurah Pengadegan, Azhari.
Meski demikian, beberapa rumah warga masih ada yang terendam air dengan ketinggian 5 sentimeter di wilayah RT 08/RW 01. Rumah tersebut berada tepat di bantaran atau di pinggir Sungai Ciliwung.
Teddy Gusnaidi pun tampaknya masih tertarik untuk terus mengkritik upaya yang dilakukan Anies Baswedan dalam mengatasi banjir.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Dikritik, Rocky Gerung: Pas Dia Bilang Begitu Orang Pada Ketawa
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Teddy bahkan sempat menyinggung soal apa yang pernah dilakukan gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Menurut Teddy, Anies Baswedan sama sekali tak berhasil dan melanjutkan program penanganan banjir yang dulu pernah digagas Ahok.
Ahok jadikan 2200 titik banjir menjadi 80 titik. Banyak warga yg tidak kebanjiran lagi. Ahok tinggal menyelesaikan 80 titik, sayang beliau tdk lagi menjadi Gubernur. @aniesbaswedan tdk mau ikuti program Ahok, bahkan sampah di kali kembali menumpuk. Makanya warga kebanjiran lagi pic.twitter.com/4qHOHlYPzu— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 8, 2021
Baca Juga: Novel Baswedan Bersedih Ustadz Maaher Wafat: Aparat Jangan Keterlaluan, Ini Bukan Sepele Lho...
"Ahok jadikan 2200 titik banjir menjadi 80 titik. Banyak warga yg tidak kebanjiran lagi. Ahok tinggal menyelesaikan 80 titik, sayang beliau tdk lagi menjadi Gubernur," tulis Teddy, dikutip Galamediam, Selasa, 9 Februari 2021.
"@aniesbaswedan tdk mau ikuti program Ahok, bahkan sampah di kali kembali menumpuk. Makanya warga kebanjiran lagi," tambah dia.
Dalam cuitan lainnya, Teddy juga mengunggah sebuah foto warga yang tengah menaiki perahu karet di atas banjir. Teddy menulis caption dengan membawa-bawa nama Tuhan.
Baca Juga: 7 Foto Cantik nan Rupawan Putri Anne, Istri Arya Saloka Pemeran Mas Al di Sinetron Ikatan Cinta
"Ini adalah Proses Sunnatullah. Menunggu air masuk ke dalam tanah. Kalau ada yang protes, artinya melanggar Sunnatullah. Tuhan Tidak Suka..@aniesbaswedan," begitu tulis dia mencolek akun Twitter Anies Baswedan.
Ini adalah Proses Sunnatullah. Menunggu air masuk ke dalam tanah. Kalau ada yang protes, artinya melanggar Sunnatullah.
Tuhan Tidak Suka..@aniesbaswedan pic.twitter.com/7aAv5wjcX5— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 9, 2021
Namun warganet menanggapi miring cuitan Teddy. Mereka pun mengaitkannya dengan banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: KPK Cari Tahu Aset Milik Wali Kota Cimahi Nonaktif
"Ga ada cuitan utk Jawa tengah yg dua hari banjir ga surut?" tulis netizen.
"Ini di Jateng atau di Kalsel Ted,,???" tanya netizen lainnya.***
