Momen HPN 2021, Fadli Zon Beberkan Tiga Tantangan Berat Pers di Indonesia

- 9 Februari 2021, 19:25 WIB
 Fadli Zon.
 Fadli Zon. ///Instagram/@fadlizon

GALAMEDIA – Bertepat dengan Hari Pers Nasional 2021 yang jatuh pada Selasa, 9 Februari 2021, politisi Partai Gerindra Fadli Zon angkat suara.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menyoroti soal mundurnya kehidupan demokrasi yang berimbas pada mundurnya kerja dan kebebasan pers.

Seperti dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, Fadli Zon mengungkapkan tiga tantangan berat pers di Indonesia sekarang ini.

Baca Juga: Dunia Hiburan Indonesia Berduka, Armand Maulana: Selamat Jalan Sahabatku, Kamu Akan Dikenang Terus

"Hari ini, 9 Februari, kita memperingati Hari Pers Nasional dengan banyak sekali keprihatinan. Di tengah-tengah pandemi dan kemunduran demokrasi, pers setidaknya tengah menghadapi tiga tantangan berat sekaligus," tulisnya.

"Pertama, adalah tantangan industrial bisnis pers. Pandemi Covid-19 telah mempercepat proses transformasi digital di hampir semua lini kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, interaksi sosial, retail, dan tentu saja termasuk industri pers," ungkapnya menjelaskan.

Menurutnya, adanya pandemi Covid-19 telah banyak memberikan perubahan kepada industri pers.

Mulai dari industri media cetak yang berhenti terbit hingga banyaknya industri televisi yang kelimpungan dihantam flatform media sosial seperti YouTube.

Baca Juga: Anak Buah Menag Gus Yaqut Pastikan Wakaf Uang Tidak Masuk Kas Negara, Tapi...

"Kedua, kemunduran demokrasi. Merujuk pada Laporan Indeks Demokrasi 2020 yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), pandemi Covid-19 telah menurunkan indeks demokrasi di seluruh dunia," lanjutnya.

Menurutnya, kemunduran demokrasi seperti pengekangan, kontrol terhadap kebebasan, pemblokiran arus demokrasi turut memberi dampak pada kinerja pers.

Sementara itu, faktor ketiga ia menyoroti soal ancaman tradisional kebebasan pers misalnya kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta, Teddy Gusnaidi: Ini Proses Sunatullah, Tuhan Tidak Suka

"Salah satu penyumbang rendahnya peringkat kebebasan pers di Indonesia adalah masih tingginya angka kekerasan terhadap jurnalis," tulisnya.

Dengan adanya ketiga hal tersebut, kata Fadli Zon, maka akan memengaruhi ekosistem kebebasan pers dan kualitas produk jurnalistik di Indonesia.

Baca Juga: Sita Barang Terlarang, Kalapas dan Tim Satops Patnal Lapas Gunung Sindur Geledah Kamar Hunian

Ia mencontohkan, saat ini media lebih banyak terlihat sebagai papan advertensi pemerintah daripada sebagai anjing penjaga (watchdog) demokrasi.

"Tiga hal tadi telah mempengaruhi ekosistem kebebasan pers dan kualitas produk jurnalistik di negeri kita. Saat ini, misalnya, banyak media lebih terlihat sbg papan advertensi pemerintah daripada sebagai anjing penjaga (watchdog) demokrasi," lanjutnya.

Selanjutnya, meskipun dalam tantangan yang besar, ia mendorong agar pers mendorong agar dapat menjadi oase yang mengawal demokrasi dengan profesional dan independen.

Dengan kata lain, produk jurnalistik bukan hanya menyediakan informasi tetapi juga mampu menggambarkan duduk perkara dan langkah kedepan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x