GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk lebih aktif mengritik kepada pemerintah.
Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada mereka yang membutuhkan.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan perbaikan," ujar Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan yang disiarkan dalam kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden pada 8 Februari 2021.
Selain itu, Jokowi juga menekankan perlunya meningkatkan peran penyedia layanan publik.
Menurutnya, untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, maka semua pihak harus ikut berpartisipasi.
"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik," ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggambarkan jika kritik itu diibaratkan sebagai obat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Thriller dan Mindblowing untuk Menemani Akhir Pekanmu
"Obat itu rasanya 'pahit'. Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat," ujar SBY dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, 13 Februari 2021.
Cuitannya tersebut berarti bahwa kritik yang benar dengan bahasa yang sesuai dapat mencegah terjadinya kesalahan. Selain itu, SBY juga menggambarkan jika pujian itu diibaratkan gula.
"Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit," ujarnya menambahkan.
1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat.
Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 13, 2021
SBY juga menambahkan, bahwa kritikan merupakan obat dan bisa mencegah kesalahan.
Baca Juga: Australia Open: Svitolina Singkirkan Putitseva
"Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa 'sakit'. Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan," tulisnya.
"Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan," sambung SBY di cuitan berikutnya.
Cuitan dari SBY itu menuai banyak komentar dari warganet.***