"Kalau kita analisa memang itu disebabkan karena puncak dari laju penularan sejak liburan tahun baru sudah dicapai," kata Budi.
Baca Juga: 5 Perairan Paling Angker di Indonesia, Tidak Kalah dari Segitiga Bermuda
Selain itu, Menkes Budi menyampaikan strategi untuk menurunkan positive rate atau jumlah pasien positif aktif yang dirawat.
Pertama, meningkatkan jumlah pemeriksaan menggunakan rapid antigen, diagnosis, scalling up akses, dan waktu tunggu pemeriksaan NAAT.
Kedua, memperluas cakupan target pemeriksaan, yakni mewajibkan semua kontak erat dan suspek untuk diperiksa.
Ketiga, meningkatkan pelaporan hasil lab di antaranya, reliabilitas dan interkonektivitas sistem informasi, mendorong kepatuhan input data.***