Untuk vaksinasi tahap 2 tersebut, pusat pelayanan vaksinasi yang semula 21 lokasi, bertambah menjadi 31 titik.
Dinkes Kota Cimahi juga meminta tambahan SDM vaksinator dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebanyak 150 orang.
"Nantinya mereka akan dilatih oleh Dinkes Provimsi Jabar untuk kompetensi vaksinasi, sehingga jumlah vaksinatornya menjadi 364 orang," kata Artha.
Atas program vaksinasi tahap 2 dengan jumlah sasaran lebih banyak, lanjut Artha, pihaknya melakukan promosi vaksinasi lewat aplikasi zoom kepada jajaran kecamatan dan kelurahan, termasuk kader PKK.
Baca Juga: Komisi III DPR Minta Polri Siapkan Pedoman Sebelum UU ITE Selesai Direvisi
"Saat ini tidak ada lagi SMS blast kepada penerima vaksin, pendaftaran langsung dengan mendatangi pusat pelayanan vaksinasi yang sudah ditentukan. Karena itu, kita minta camat lurah membangun kesadaran sasaran vaksinasi untuk datang ke pelayanan kesehatan yang ditetapkan," imbuhnya.
Pihaknya juga akan membuka layanan vaksinasi secara mobile seperti di pasar tradisional untuk mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi.
"Mudah-mudahan cakupan vaksinasi bisa lebih banyak, sehingga bisa membentuk herd immunity. Minimal kita bisa mendapat vaksin dengan kuota yang mencukupi, dilaksanakan dengan baik, cakupan minimal 80 persen dan reaksi pascaimunisasi rendah dan tidak berarti," terangnya.
Baca Juga: Negara Ini Alami Kenaikan Tajam Kasus Covid-19 Hingga Didera Munculnya Virus Corona Jenis Baru
Diakui Artha untuk vaksinasi tahap 2 ini pihaknya masih menunggu kiriman vaksin Covid-19 dari Pemprov Jabar.