Putra Mahkota Saudi Dianggap Dingin dan Kejam, Presiden AS Joe Biden Hanya Mau Berurusan dengan Raja Salman

- 18 Februari 2021, 10:30 WIB
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Pangeran Mohammed bin Salman dari Kerajaan Arab Saudi tangkap ulama dan vonis 4 tahun penjara karena kunjungi pameran buku.
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Pangeran Mohammed bin Salman dari Kerajaan Arab Saudi tangkap ulama dan vonis 4 tahun penjara karena kunjungi pameran buku. /Instagram.com/@special_royals

GALAMEDIA - Presiden Joe Biden akan mengkalibrasi ulang hubungan Amerika dengan Arab Saudi pasca pemerintahan Donald Trump.

Selain membekukan deal jual beli senjata militer, Biden pun hanya akan berkomunikasi melalui Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.

Berbeda dengan Trump yang kerap berkomunikasi dengan  Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Demikian keterangan Gedung Putih awal pekan ini.

Baca Juga: Kiat-kiat Public Speaking yang Baik, Salah Satunya Ternyata Penampilan

"Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan kami dengan Arab Saudi, " ujar sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (18 Februari 2021) bagian dari kalibrasi ulang dimaksud mencakup keputusan Biden untuk hanya berbicara dengan raja Saudi, bukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Mitra presiden adalah Raja Salman dan saya berharap, pada waktu yang tepat mereka akan berkomunikasi,'' lanjut Psaki.

Baca Juga: Gara-gara Cuitannya Soal 'Madam Bansos', Politisi Partai Demokrat Ini Bawa-bawa Nama Tuhan

Sebelumnya menantu sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner sangat dekat dengan MBS, sebutan putra mahkota Saudi.

MBS menjadi suksesor terkuat Raja Salman pada Juni 2017 setelah menggulingkan saingannya. MBS dikatakan sebagai kekuatan di balik takhta Saudi.

Hubungan dekat Kushner dengan MBS yang kabarnya kerap berkirim WhatsApp memicu banyak pertanyaan.

Baca Juga: Pakai Baju Syar'i, Putri Anne, Istri Arya Saloka Banjir Pujian hingga Didoakan Netizen

Pasalnya mereka berkomunikasi melalui aplikasi di luar saluran diplomatik.

Kritik juga mengarah pada Kushner yang pengalaman kebijakan luar negerinya dinilai minim selain reputasi MBS yang dingin dan  “kejam”.

Putra mahkota MBS di antaranya dituding melakukan penyiksaan terhadap aktivis hak asasi manusia dan menggulirkan kampanye pemboman di Yaman yang memperburuk krisis kemanusiaan dan kelaparan.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode Hari Ini, Papa Surya Mencurigai Elsa dan Mama Sarah Soal Preman

MBS juga diyakini memerintahkan penangkapan anggota keluarga kerajaan Saudi pada November 2017 di mana ia memenjarakan beberapa sepupunya di hotel Ritz-Carlton Riyadh.

Ada juga tudingan sebagai otak di balik pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.

Psaki mengatakan komunikasi Presiden Biden dengan pemimpin di Timur Tengah rencananya akan diawali dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode Hari Ini, Papa Surya Mencurigai Elsa dan Mama Sarah Soal Preman

Namun dia tidak memberikan batas waktu kapan percakapan akan dilakukan. Psaki hanya mengatakan 'segera'.

Sebelumnya Biden telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan sekutu AS di Eropa dan Asia, termasuk para pemimpin Inggris, Prancis, dan Korea Selatan, tapi tidak dengan Netanyahu.

Ini telah memicu pertanyaan mengapa Israel tidak masuk daftar panggilan pertama Biden.

Psaki pekan lalu mengatakan dalam hal ini sama sekali tidak ada kesengajaan.

Baca Juga: Mayoritas Partai dan Pemerintah Urung Revisi UU Pemilu, Politisi PD Sebut Indikator Kunci Rezim Otoriter

Meski demikian para pejabat Israel dibuay bertanya-tanya mengapa Biden tidak juga menelepon sang presiden.

"Apakah Biden mengacuhkan Netanyahu?" Demikian judul berita utama koran Israel baru-baru ini.

Sementara itu, Netanyahu menyatakan keyakinannya akan panggilan dari Gedung Putih.

Kepada saluran televisi Channel 12 Israel awal pekan ini dia mengatakan AS dan Israel memiliki hubungan erat.

Baca Juga: 18 Februari 2019: Persib Ditahan Arema di Piala Indonesia

"Biden akan menelepon ... Kami memiliki hubungan persahabatan yang sangat kuat selama hampir 40 tahun, sejak saya datang ke Washington sebagai perwakilan diplomatik Israel dan dia senator muda dari Delaware."

Dan semalam Biden akhirnya melakukan pembicaraan resmi dengan Netanyahu.

Dilakukan hampir satu bulan setelah pelantikan, Netanyahu menyebut pembicaraan berlangsung baik dan hangat.

Baca Juga: Sinopsis dan Live Streaming Buku Harian Seorang Istri 18 Februari 2021: Tiba-tiba Claudia Muncul, Kevin Kaget

Saat Biden menjadi wapres, Netanyahu dan mantan Presiden Barack Obama diketahui tidak terlalu cocok.

Ketegangan kian terakumulasi dengan pidato Netanyahu di depan Kongres pada tahun 2015, di mana ia menentang perjanjian nuklir Iran yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama. Hal itu membuat marah Obama.

Sebaliknya, Netanyahu dan Trump sangat rukun. Trump menelepon Netanyahu dalam waktu dua hari setelah berkantor di Gedung Putih pada tahun 2017.

Baca Juga: Cemburu dan Lelah Jadi Cadangan Pangeran William, Alasan Pangeran Harry Bertahan Bersama Meghan Markle

Trump juga memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem (langkah yang diindikasikan pemerintahan Biden akan tetap dipertahankan) dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dataran tinggi strategis yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967, yang kemungkinan akan dibatalkan oleh pemerintahan Biden.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x