PPKM Mikro Diperpanjang, TNI Kerahkan 10.000 Babinsa jadi Pelacak Covid-19

- 20 Februari 2021, 20:34 WIB
PETUGAS Babinsa Cigending Sertu Ade Kosasih mendampingi anggota komunitas Cigending Akur Ngahiji melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Baitul Nurrahman, Sukup Lama,  Cigending Ujungberung.
PETUGAS Babinsa Cigending Sertu Ade Kosasih mendampingi anggota komunitas Cigending Akur Ngahiji melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Baitul Nurrahman, Sukup Lama, Cigending Ujungberung. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

GALAMEDIA – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KCP-PEN) Airlangga Hartarto telah mengumumkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperpanjang.

Hal itu dia sampaikan melalui konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB Indonesia, Sabtu, 20 Februari 2021.

Baca Juga: PKS Jabar Lantik 2.500 Pengurus Tingkat Kota Kabupaten, 20 Persennya Merupakan Kader Muda Potensial

Sebelumnya PPKM Mikro akan berakhir pada 22 Februari 2021, namun diperpanjangan hingga 8 Maret 2021.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsekal Pertama TNI Tedi Rizalihadi mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan 10.000 personel.

Personel tersebut adalah bintara pembina desa (Babinsa) yang ditugaskan untuk menjadi tenaga pelacak Covid-19 (tracing) sebagai bagian dari pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment).

Target kita 10.000 personel Babinsa untuk bersama-sama di 7 provinsi sebagai petugas tenaga tracer,” ujar Tedi, dikutip dari Antara, 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Daftar Titik Banjir di Jakarta Pusat, Ketinggian Air di Benhil 1,2 Meter, Wali Kota: Limpasan dari Kali

Marsekal Tedi mengungkapkan bahwa para Babinsa sudah dibekali berbagai pelatihan melalui kodam-kodam untuk menjadi tenaga pelacak Covid-19.

Namun, Tedi berencana bahwa jumlah personel yang dikerahkan tersebut akan ditambah lebih banyak lagi.

"Sekarang ada satu orang per dua desa, sehingga totalnya menjadi 31.650 Babinsa," tuturnya.

Agar selasar dengan standar operasional medis, TNI sudah menentukan prosedur baku bagi Babinsa agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai tenaga tracing.

Baca Juga: PKS Kota Bandung Siap Ikut Berperan Menyelesaikan Permasalahan Bangsa

"Nantinya kita akan evaluasi per tiga hari," katanya untuk mengontrol kinerja para Babinsa.

Selain itu, Kodam dari 7 provinsi akan turut dievaluasi oleh Mabes TNI guna memastikan pelaksanaan pelatihan bagi para Babinsa agar mampu menjadi tracer.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan permintaanya terhadap TNI-Polri untuk mensukseskan pelaksanaan PPKM Mikro.

Hal itu disampaikan saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar Polri pada 15 Februari 2021.

Dirinya membutuhkan bantuan personel TNI-Polri untuk mendukung pelaksanaan 3T.

Baca Juga: Jadi Korban Banjir Jakarta, Anya Geraldine: Aku Ngungsi Nggak Bisa Pulang

"WHO bilang untuk setiap 100 ribu populasi dibutuhkan 30 pelacak. Jadi saya hitung dibutuhkan sekira 89 ribu personel pelacak," ucap Menkes Budi, dikutip dari Humas Polri.

Kemudian, Ketua KCP-PEN Airlangga Hartarto yang menyatakan perpanjangan PPKM Mikro, memaparkan evaluasi soal jumlah Babinsa pada PPKM Mikro periode 9 – 22 Februari 2021.

Airlangga menyampaikan bahwa selama PPKM Mikro pertama, jumlah petugas tracing dari Satgas sebanyak 4.188, Babinsa 29.491, dan Bhabinkamtibmas 17.523 personel.

Selebihnya personel tambahan dari TNI yang diturunkan di 7 provinsi penerapan PPKM Mikro sebanyak 29.736 orang.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x