Di Balik Polemik Panas, Dipo Alam Ungkap Bukti Hubungan Harmonisnya SBY dan Megawati

- 21 Februari 2021, 08:43 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri./Instagram/@ruangpersatuan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri./Instagram/@ruangpersatuan /

GALAMEDIA – Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menyaksikan jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menghormati Megawati Soekarnoputri.

Dilansir Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @dipoalam69, Minggu, 21 Februari 2021, momen tersebut Dipo abadikan di dalam buku biografinya yang berjudul “Dalam Pusaran Adab Dipimpin dan Memimpin”.

Momen keharmonisan mereka diawali ketika Dipo Alam dan Sudi Silalahi yang pada saat itu menjadi Sekretaris Negara (Sesneg) diperintahkan khusus oleh SBY untuk menyambut kedatangan Megawati bersama suaminya, Taufik Kiemas pada November 2020.

Pada saat itu, Taufik Kiemas masih menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Menurutnya, momen tersebut merupakan momen yang spesial yang dibuat khusus SBY unutk Megawati.

Saat itu, SBY sengaja mengatur agar yang menyambut keduanya adalah Sesneg dan Seskab. Menurutnya, Megawati banyak memancarkan senyum lebarnya pada acara tersebut.

Baca Juga: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Liga Spanyol: Atletico Madrid Khawatir, Real Madrid Bersyukur

Dipo Alam mengaku jika tugasnya sebagai Seskab memang ditujukan agar Megawati senang dan memposisikan Megawati sebagai tamu yang terhormat.

Menariknya, saat Obama bertemu dengan Megawati, dengan santun Obama mendatangi sendiri Megawati dan menyalaminya dengan posisi menunduk.

Menurutnya, tugas khusus dari SBY kepada Sesneg dan Seskab menunjukkan jika SBY bukan tanpa upaya membangun hubungan yang harmonis dengan Megawati.

Ini merupakan salah satu upaya SBY dan beberapa upaya lainnya yang telah dirinya lakukan.

Selain itu, Dipo mengungkapkan jika dirinya diterima baik di Rumah Megawati Jl. Teuku Umar bersama Pak Taufik Kiemas, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung dan TB Hasanudin, sebagai utusan Presiden SBY bahas calon Duta Besar dari PDIP.

Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari, Momentum Kembangkan Industri Daur Ulang dan Sampah Terpadu

Menurutnya, pertemuan tersebut memancarkan suasana kekeluargaan & persahabatan yang begitu amat terasa.

Selanjutnya, hubungan tersebut semakin terlihat harmonis ketika SBY meresmikan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan Surabaya.

Dalam pidatonya, SBY mengaku sangat menghormati dan menyatakan bahwa dirinya hanya meneruskan pembangunan jembatan tersebut yang telah digarap Megawati sebelumnya.

Tidak hanya sampai di situ, Dipo mengaku jika SBY kerap mengadakan beberapa kali pertemuan di Ruang Penerimaan Tamu Kantor Presiden di Istana dengan Taufik Kiemas dan Puan Maharani dalam suasana persahabatan dan kekeluargaan yang baik.

Menariknya lagi, Puan Maharani tampak hadir dari awal sampai akhir pada acara tahlilan 40 hari wafatnya Ani Yudhoyono di Cikeas tepat pada dua tahun yang lalu yaitu tahun 2019.

Baca Juga: Alya dan Roni Mulai Dicurigai: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 21 Februari 2021

Menurutnya, hal tersebut mengesankan hubungan persahabatan dan kekeluargaan yang baik antara SBY dengan Megawati.

Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, Marzuki Alie mengutarakan sebuah pernyataan SBY yang menilai Megawati telah kecolongan dua kali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004.

Kecolongan yang pertama ketika SBY mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) di era kepresidenan Megawati.

Kecolongan yang kedua ketika SBY mengajak Jusuf Kalla (JK) menjadi kawan politiknya. Menariknya, dua kecolongan tersebut dimanfaatkan SBY untuk maju menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2004.

Pada kesempatan itu pula, SBY menjadikan JK sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Tidak mau kalah, Hasto Kritiyanto menanggapi pernyataan tersebut.

Baca Juga: Jasamarga: Berhati-Hati Jika Hendak Melewati Jalan Tol Arah Jakarta, Terpantau Masih Ada Genangan Air

Menurutnya, SBY sebelumnya telah membuat isu pencitraan yang membuatnya seakan-akan menjadi Menkopolhukam yang dizalimi oleh Megawati yang pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden Indonesia. ***


SUMBER: https://twitter.com/dipoalam49

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x