Network
GALAMEDIA – Tanggal 2 Maret 2020 adalah hari pertama virus Corona berjangkit di Indonesia. Artinya, sebentar lagi masa pandemi akan genap satu tahun terjadi di Indonesia.
Selama satu tahun ini, tak sedikit dari masyarakat yang terkonfirmasi poisitif virus ini.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga Kamis, 19 Februari 2021, terdapat 1.263.299 orang positif Covid-19 dan 1.069.005 lainnya berhasil sembuh. Meski begitu, sebanyak 34.152 orang tak terselamatkan nyawanya, setelah berjuang melawan virus mematikan itu.
Bahkan dalam setahun, hampir di semua pelosok terdapat kasus positif Covid-19 dan Sars Cov-2.
Namun, ternyata ada sejumlah daerah yang bahkan sejak pandemi berlangsung, daerah ini bebas dari kasus positif virus yang berbentuk mahkota itu.
Baca Juga: Rahasia Besar Candi Borobudur: Dari yang Bersifat Vulgar hingga Alat Perekam Gerakan Langit
Daerah tersebut adalah, Kabupaten Puncak Jaya, Dogiyai, dan Intan Jaya di Papua serta Kabupaten Pegunungan Arfak di Papua Barat. Padahal, satgas Covid-19 sudah mencatat,, bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 di kedua provinsi itu sudah di atas 23 ribu orang.
Lalu, apa penyebab tidak ditemukannya satu pun kasus di keempat kabupaten tadi?
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting menjelaskan alasannya. Bahwa nihil kasus di keempat daerah tadi merujuk pada laporan hasil pantauan puskesmas, rumah sakit, serta klinik swasta atau milik pemerintah.
Begitu pula dengan uji tes Covid-19 baru berupa tes cepat (rapid test), karena memang tes PCR hanya dilakukan di tingkat ibu kota provinsi. Lantaran kondisi geografisnya, yang berupa pegunungan, keempat kabupaten itu memiliki akses transportasi yang sangat terbatas.
Baca Juga: Giliran Beni Oktovianto Pamitan kepada Persib dan Bobotoh, Sampai Bertemu di Lain Waktu
Selain itu, karena persebaran penduduk tak merata pada luas total lebih dari 21 ribu kilometer persegi serta populasi total tak lebih dari 340 ribu jiwa.
Hal ini jelas berbeda dengan populasi di perkotaan besar.
Itulah kondisi yang membuat uji tes belum mampu mengikuti standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1/1000 dari jumlah penduduk per minggu.
Tak hanya di ujung Timur Indonesia, nol kasus Covid-19 selama 11 bulan juga terjadi pada Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tercatat, 13.474 warga dengan 14 RW dan 89 RT, belum satupun yang terjangkit virus ini.
"Sejak awal pandemi Maret 2020 sampai sekarang selalu zona hijau. Warga kami tidak ada terkonfirmasi Covid-19. Semua sehat," kata Lurah Kebon Jayanti Abdul Manaf seperti dikutip melalui situs Indonesia.go.id.
Manaf mengakatan, bahwa kasus nol ini adalah hasil upaya semua warga dan petinggi wilayah itu yang dengan cepat mengantisipasi penyebaran Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.
Membangun kesadaran warga akan bahaya Sars Cov-2 dan aktivitas bagi – bagi masker rutin, serta program jumat disinfektan (yaitu menyemprotkan disinfektan secara massal di RW 14 setiap hari Jumat) adalah beberapa upaya penting yang dilakukan oleh warga dan petinggi di wilayah tersebut.
Bersama perangkat kelurahan, Manaf berkeliling menggelar operasi yustisi untuk menyadarkan warga akan bahayanya corona. Bahkan setiap warga luar yang hendak masuk ke Kelurahan Kebon Jayanti wajib melapor ke RT setempat dan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk kita semua, tetap patuhi protokol kesehatan dan terapkan 3M! Stay safe teman – teman Galamedia! ***
