Wapres Ma’ruf Amin: Masjid Harus Jadi Tempat Islam yang Wasathiyan, Tidak Liberaliyan, Ini Maskudnya

- 23 Februari 2021, 09:51 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin / / (Asdep KIP Setwapres)


GALAMEDIA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin (77) menghadiri acara Milad Masjid Istiqlal ke-43 secara virtual di Jakarta pada Senin, 22 Februari 2021.

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa masjid harus menjadi tempat kaum muslim berpikir moderat, mengambil jalan pertengahan.

Wapres mengharapkan masjid bukan menjadi tempat yang membentuk pemikiran esktrem karena dianggapnya tidak diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Baca Juga: Anjuran Doa Panjang Umur Selama Bulan Rajab dan Sya'ban yang Dicontohkan Rasulullah, Ini Penjelasannya

“Tempat yang paling baik untuk melakukan cara penguatan berpikir wasathy (moderat) tersebut adalah masjid,” tutur Ma’ruf seperti dikutip dari Antara.

Masjid merupakan tempat yang dapat memberi pengaruh besar terhadap kaum muslim karena sebagai pusat kegiatan dalam membina ilmu (tsaqafah) islam. “Karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid,” kata Wapres.

Ma’ruf Amin menjelaskan mengenai cara berpikir moderat bukan berarti sekedar memahami Islam secara tekstual semata.

Menurutnya, kaum muslim harus mengakomodasi manhaj baru saat ini yang kontemporer dan melakukan perbaikan dan inovasi serta pembaharuan yang disesuaikan dengan kondisi.

Namun di sisi lain, Ma’ruf pun menegaskan bahwa mengambil pola pikir moderat (wasathy) bukan juga menyerahkan seluruh perkara kehidupan tanpa agama. Islam harus tetap hadir untuk memberikan motivasi dalam segala bidang kehidupan.

Baca Juga: China Bantah Lakukan Genosida Muslim Uyghur: Itu Tuduhan yang Menghasut

Dirinya tidak ingin kaum muslim mengambil cara berpikir yang liberal, karena hal itu benar-benar meninggalkan agama bahkan menentang islam.

“Cara berpikir Islami itu tidak tekstual dan tidak liberal la tektualiyan wala liberaliyan,” tutur pria berusia 77 tahun tersebut.

Ma’ruf Amin meyakini bahwa peradaban Islam akan kembali terwujud dan bangkit seperti masa keemasan Rasulullah. Hal itu akan terjadi jika kaum muslim menerapkan cara berpikir moderat, dinamis, dan tidak ekstrem ungkapnya.

Kemudian, Wapres pun menceritakan masa kejayaan islam dahulu yang pernah menjadi mercusuar peradaban dunia selama berabad-abad. Pada masa keemasan islam, para ulama dan ilmuwan muslim berhasil menciptakan berbagai ilmu pengetahuan dan teori.

Dikatakna, masjid merupakan wadah penting untuk melestarikan cara berpikir sesuai dengan apa yang Rasulullah contohkan. “Pelestarian dan penerapan cara berpikir tersebutlah yang kemudian melahirkan peradaban Islam menjadi peradaban dunia,” tambahnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x