Makin Memanas, SBY Sebut Moeldoko Hingga Sederet Nama Menteri di Era Jokowi Sebagai 'Otak Kudeta'

- 27 Februari 2021, 15:06 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)./YouTube Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)./YouTube Partai Demokrat /

GALAMEDIA – Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak luar yang ingin mengkudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Menurutnya, pihak luar ini pernah mengungkapkan keinginannya untuk memajukan Partai Demokrat.

Namun, SBY tidak merasa yakin dengan keinginan seiring dengan minimnya kontribusi dari pihak eksternal yang diduga ingin melakukan kudeta kepada Partai Demokrat.

Baca Juga: Innalillahi, Dunia Komedi Tanah Air Kembali Berduka, Bintang Sinetron Para Pencari Tuhan Meninggal Dunia

Ketidakyakinan SBY tersebut kian bertambah ketika dirinya mengetahui jika gerakan kudeta dilakukan semata-mata hanya ingin mendapatkan kekuasaan di Partai Demokrat secara instan.

Oleh karena itu, SBY menilai gerakan tersebut tidak bermoral, tidak halal, dan nista.

"Saya tidak yakin orang luar itu mau berkorban dan mau berjuang demi kita semua karena tidak ada darahnya, tidak ada keringatnya dan tidak ada jasanya, dan tidak ada pula pengorbanannya," ujar SBY yang dikutip Galamedia dari kanal YouTube Partai Demokrat, 27 Februari 2021.

Menurutnya, sosok yang ingin mengkudeta AHY dari kursi kepemimpinannya di Partai Demokrat semata-mata hanya ingin maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Anak Jokowi Membeli Bali United? Kaesang Pangarep: Saya Akan Mengikuti Perintah Netizen

SBY menilai jika keikutsertaan sosok tersebut pada Pilpres 2024 akan membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, gerakan ini dapat membuat sistem demokrasi di Indonesia akan mengalami krisis yang besar jika dibiarkan lama.

"Kekuasaan yang hendak dipergunakan untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang. Kalau itu terjadi, gelaplah bumi Indonesia tercinta," ujarnya.

"Krisis bisa terjadi karena partai politik yang puluhan tahun dibina dengan segala dinamika dan pasang surutnya, tiba-tiba dengan kekuatan uang dan kekuasaan, bisa direbut dan diambil alih begitu saja," lanjutnya.

Selain itu, SBY juga mengungkapkan identitas pihak ekternal yang ingin mengkudeta Partai Demokrat secara gamblang.

Baca Juga: Aplikasi Lapakcoret Curi Perhatian Juri PMWxTOP

Identitas tersebut terdiri dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly.

SBY menilai jika apa yang dilakukan ketiga orang tersebut khususnya Moeldoko di luar sepengetahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki tingkat integritas yang jauh lebih baik daripada ketiga pembantu dekatnya itu.

Selain itu, SBY menilai jika apa yang dilakukan orang-orang tersebut khususnya Moeldoko dapat merusak nama baiknya.

"Secara pribadi saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko diluar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin Presiden Jokowi punya integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," ungkapnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kartu Prakerja Gelombang 13 akan Dibuka Pekan Depan

"Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu dan merugikan nama baik beliau," pungkas SBY.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menggelar konferensi pers di Taman Politik Wisma Proklamasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, 1 Februari 2021.

Pada konferensi pers ini, AHY mengungkapkan terkait adanya dugaan gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Tanpa menyebutkan identitas pelaku, AHY menduga jika gerakan ini diprakarsai oleh lima orang. Mereka yaitu mantan kader Partai Demokrat yang diberhentikan sembilan tahun yang lalu secara tidak hormat akibat tindak pidana korupsi, mantan kader yang keluar 3 tahun yang lalu, mantan kader yang keluar 6 tahun yang lalu, dan oknum petinggi pemerintah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x