Network
GALAMEDIA – Tokoh Papua Christ Wamea menilai jika kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada umumnya akan melakukan tindak pidana korupsi.
Menurutnya, partai tersebut berisikan kader-kader yang relatif masih muda dan minim pengalaman di dunia politik.
Baca Juga: Kerumunan Saat Kunjungan Presiden Joko Widodo ke NTT, Pakar: Jangan Bandingkan dengan Rizieq Shihab
"Pokoknya kalau gabung dengan partai bocah-bocah pasti tersandung korupsi," tulis Christ Wamea yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @PutraWadapi, 27 Februari 2021.
Di dalam cuitan tersebut, Christ Wamea juga turut mengunggah sebuah foto yang menunjukkan empat orang kader PSI. Satu dari empat orang tersebut adalah Ketua DPP PSI Tsamara Amany.
Sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan cuitan Tsamara di akun Twitter pribadinya tiga tahun yang lalu.
Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Emil Salim, Sang Istri Meninggal Dunia
Pokoknya kalau gabung dengan partai bocah-bocah pasti tersandung korupsi. pic.twitter.com/KtzJtaUMnT— Christ Wamea (@PutraWadapi) February 27, 2021
Ternyata, cuitan tersebut berisi sebuah opini yang menyebut Nurdin Abdullah yang pada saat itu masih menjadi calon gubernur (Cagub) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai tokoh yang anti korupsi.
Baca Juga: Ketimbang Memperpanjang Kontrak di Persib, Kim Disebut Memilih Terima Tawaran Klub Lain
"Ini cagub kita di Sulsel. Pak Nurdin Abdullah. Tokoh anti korupsi. Nggak sabar lihat Sulsel dibikin keren sama Pak Nurdin. Terima kasih Pak sudah beri semangat ke bro & sis @psi_id. Salam solidaritas!," tulis Tsamara Amany yang dikutip Galamedian dari akun Twitter pribadinya, @TsamaraDKI, 9 Januari 2018 silam.
Di dalam cuitan tersebut, Tsamara turut mengunggah sebuah video ucapan dari Nurdin Abdullah untuk PSI terkait dukungan pencalonannya sebagai Gubernur Sulsel.
"Saya Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng, Calon Gubernur Sulsel 2018-2023 yang didukung oleh PSI. PSI merupakan harapan baru untuk demokrasi Indonesia yang didominasi oleh anak-anak muda yang menginginkan perubahan untuk bangsa," ujar Nurdin Abdullah dalam video tersebut.
Sementara itu, Nurdin Abdullah dikabarkan telah diamankan oleh KPK, 26 Februari 2021 dini hari melalui operasi tangkap tangan (OTT).
Selain Nurdin, KPK juga mengamankan Agung Sucipto sebagai (kontraktor); Nuryadi ( supirnya Agung Sucipto), Samsul Bahri ( Adc Gubernur Sulsel), Edy Rahmat (Sekdis PU Sulsel), dan Irfandi ( Supirnya Edy Rahmat).
Pelaksanaan OTT tersebut didasarkan pada Surat Perintah Penyelidikan No: Sprin. Lidik-98/01/10/2020.***
