Gunung Merapi merupakan gunung berapi aktif terdeteksi alami dua kali gempa awan panas guguran beramplitudo 40 hingga 60 mm selama 96 hingga 171 detik dengan 57 kali gempa guguran beramplitudo 3 hingga 35 mm selama 12 hingga 103 detik, serta empat kali gempa hembusan beramplitudo 3 hingga 7 mm selama 8 hingga 16 detik.
Sementara itu, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Diperkirakan guguran lava dan awan panas Gunung Merapi bisa berdampak ke sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca Juga: Andin Aldebaran Honeymoon, Aladin On The Way? Sinopsis Ikatan Cinta 2 Maret 2021
Ketika terjadi letusan, luapan material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan bisa menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Pada Senin lalu, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan tujuh guguran lava tercatat memiliki jarak luncur maksimum 700 meter ke arah barat daya.
Berdasarkan data kegempaan, Gunung Merapi mengalami 47 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 hingga 27 milimeter (mm) selama 10 hingga 114 detik, serta sekali gempa hembusan dengan amplitudo 8 milimeter (mm) selama 10 detik.***