Baca Juga: Crystal Palace vs Man United: Imbang Lagi, #OleOut Kembali Trending
Erik Vols dari Imperial College London, mengatakan bahwa mutasi ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia hingga 70 persen dan dari presentasinya, virus mutasi ini berkembang secara cepat.
Bisa dikatakan virus mutasi ini lebih cepat dibandingkan dengan virus yang telah ada. Mutasi ini akan cepat menular karena virus ini mengalami replika lebih cepat di dalam tenggorokan.
Beberapa negara telah terjangkit
Virus corona mutasi ini pertama kali diketahui berasa dari pasien Inggris. Mutasi ini ditemukan di seluruh Inggris, dan yang paling banyak terdapat di London, Inggris Tenggara, dan Inggris Timur.
Sehingga mutasi ini telah berpindah ke beberapa negara lain, seperti Denmark, Belanda, dan Australia Bahkan saat ini varian telah masuk ke sekitar 70 negara lain. Termasuk Australia dan Indonesia.
Lebih parah dari virus corona
Dilansir dari data oleh New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) Inggris menunjukkan ada kemungkinan infeksi Covid-19 dari mutasi virus corona meningkatkan resiko kematian dibanding virus corona jenis lain.
Namun, NERVTAG mengaku masih adanya keterbatasan data yang tersedia dan situasi ini masih terus berkembang.