WHO : Virus Varian Baru yang Ditemukan Di Inggris Mengandung 23 Mutasi

- 4 Januari 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi varian baru virus corona.
Ilustrasi varian baru virus corona. /PIXABAY/PIRO4D/

 

GALAMEDIA - Varian baru virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Inggris. Mutasi virus corona ini pun diduga telah menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara.

Pada 26 Desember 2020, varian baru virus corona Covid-19 telah diidentifikasi dari pengambilan sampel rutin dan pengujian genom di Inggris.

Temuan awal menunjukkan varian virus corona itu lebih mudah menular. Sejauh ini, belum ada perubahan dalam tingkat keparahan penyakit yang diukur dari lamanya rawat inap dan kasus kematian dalam 28 hari.

Baca Juga: Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif Diperiksa Polisi Hari Ini

Artinya, masih ada kemungkinan data mengenai tingkat keparahan varian baru virus corona bisa berubah. Saat ini, tidak ada kekhawatiran bahwa SARS-CoV-2 VOC 202012/01 lebih mungkin menginfeksi kembali orang dibandingkan dengan varian virus corona lain yang beredar.

Dilansir dari Express, 4 Januari 2021, varian baru virus corona Covid-19 ini lebih pasti menyebar ke seluruh dunia. Saat ini pun sudah muncul laporan penyebarannya terjadi di 31 negara lain.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian virus corona ini mengandung 23 substitusi nukleotida (mutasi). Varian baru virus corona ini dikaitkan dengan infeksi di antara cerpelai yang diternakkan dan ditularkan ke manusia.

Baca Juga: 4 Januari 2019, Maestro Jaipongan Gugum Gumbira Wafat, Ini Pesan Khusus untuk Para Penari

Contohnya, varian baru virus corona yang diidentifikasi di North Jutland, Denmark. Varian baru virus corona ini memiliki kombinasi mutasi yang sebelumnya tidak diamati.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x