"Nanti orang nilai di etalase plaza Indonesia ada mobil merk luar negeri dijual terus di sampingnya ada mobil merk Indonesia yaitu ESEMKA. Lalu orang memilih ESEMKA walaupun itu fiktif yang penting itu produk dalam negeri. Bukan dengan katakan ESEMKA itu di depan terus brand asing itu disimpan di gudang belakang sehingga enggak kelihatan. Itu artinya dungu namanya," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut dapat membuat produk lokal menjadi lebih berkualitas sehingga dapat timbul kebanggaaan dari masyarakat.
"Seharusnya orang itu memilih berdasarkan rasionalitas.Jadi biarkan persaingan itu hadir di dalam suatu show case.Jadi intinya maksimalkan untuk membuat produk berkualitas supaya kebanggaan itu dapat datang sendirinya di dalam negeri bukan menyingkirkan produk luar negeri," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk membenci produk luar negeri dan mencintai produk lokal.
Pernyataan tersebut dirinya sampaikan pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, Kamis, 4 Maret 2021.
Jokowi berharap masyarakat bisa menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk dalam negeri.
Dengan begitu, penjualan dari produsen lokal bisa meningkat ke depannya.***