GALAMEDIA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan sikap pemerintah terkait masalah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021 yang dianggap sebagai masalah internal Partai Demokrat.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan jika sikap tersebut dapat berdampak negatif bagi Mahfud MD.
Menurutnya, hal tersebut dapat membuat rahasia negara yang kini berada di tangannya selaku Menko Polhukam menjadi bocor dan diketahui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Baca Juga: Inginkan Sentuhan Glamour, Demi Brand Inter Miami Beckham Terobsesi Duetkan Messi dan Ronado
Hal tersebut tentu dapat membahayakan posisi Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.
“Itu sama aja dengan genteng di rumahnya dibobol terus ada orang masuk ke situ ke rumah Mahfud terus dia ambil HP Mahfud. Padahal HP nya berisi rahasia istana,” ujar Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, 7 Maret 2021.
“Terus Mahfud bilang ya dia itu bukan maling, dia cuman masuk lewat genteng, dia cuman ambil dua barang mungkin aja itu keluarga, tapi belum bisa menyebut maling loh karena belum ada laporan polisi atau pengadilan. Jadi itu cara pikir hukum Mahfud,” lanjutnya.
“Mahfud sebetulnya ada bagian dari sebut aja sebagai politik yang sedang diasuh hati-hati oleh istana. Sayangnya Mahfud, isi kepalanya bisa dibaca. Itulah kekonyolan-kekonyolan yang diucapkan oleh istana.“ ungkapnya.
Oleh karena itu, Rocky meminta kepada Mahfud untuk menghentikan pemikirannya terkait masalah KLB sebagai masalah internal Partai Demokrat karena dapat mengakibatkan kinerjanya sebagai Menko Polhukam akan segera dievaluasi dan diberi penilaian negatif oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky menilai jika KLB itu berasal dari masalah internal maka konflik tersebut akan muncul dari para kadernya bukan berada di luar partai melainkan di dalam partai tersebut.
“Ngapain dia berbohong sambil menyembunyikan diri, tapi sambil menyembunyikan kepentingannya hingga berujung evaluasi. Ini kan sama dengan PKB Cak Imin terus PDIP di zaman dulu.
Cak Imin kan kader PKB. Dia itu lupa kalau konflik internal itu di antara kader dan begitupun dengan PDIP. Tapi itu biasa aja karena tidak dipecahkan oleh orang luar,” ujarnya.
“Itu tandanya kalau kepala batu itu masih ada batu, tapi kalau kepala kosong itu namanya sial,” pungkasnya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Korea yang Dibintangi Song Joong Ki, Awas Klepek-klepek
Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 5 Maret 2021, akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang, namun masih menunggu persetujuan Moeldoko, yang langsung ditelepon panitia kongres.
Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.
Baca Juga: Juventus vs Lazio 3-1, Chiesa: Kami Bertempur Sampai Akhir
Salah satu dari tiga pertanyaan tersebut adalah perihal keseriusan para peserta KLB terkait dukungan mereka kepada Moeldoko.
Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moeldoko pun akhirnya menerima jabatan tersebut.***