Lima Tahun Menikah Tak Pernah Bantu Istri di Rumah, Pengadilan Wajibkan Suami Bayar Kompensasi Rp 109 Juta

- 7 Maret 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /PEXELS

GALAMEDIA - Seorang pria di Cina diperintahkan untuk membayar mantan istrinya 50.000 yuan atau sekitar Rp 109 juta sebagai kompensasi untuk semua pekerjaan rumah tangga yang dikerjakannya selama lima tahun pernikahan mereka.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (7 Maret 2021) dalam sidang di pengadilan, sang mantan istri bermarga Wang mengaku dengan setia melakukan pekerjaan rumah tangga termasuk menjaga anak saat suaminya Chen bekerja.

Baca Juga: Mahfud Sebut KLB Demokrat di Sumut Itu Masalah Internal, Rocky Gerung: Itu Sama dengan Ambil HP Mahfud

Wang menyebut lima tahun bersama, selain bekerja Chen tidak pernah peduli ataupun membantunya dalam urusan rumah tangga.

Tak tahan lagi menjadi ibu rumah tangga, Wang pun mengajukan cerai.

Selain menginginkan perpisahan, Wang mengajukan klaim untuk kompensasi pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak.

Baca Juga: Diposting 15 Tahun Lalu, Cuitan Pertama Bos Nyentrik Twitter Laku Dijual Rp 28 Miliar

Demikian pernyataan pengadilan pada 4 Februari lalu yang memicu banyak reaksi terkait besaran kompensasi untuk lima tahun menikah bagi ibu rumah tangga.

Setelah melalui proses cukup panjang, pengadilan memutuskan Wang terbukti lebih banyak menjalankan tanggung jawab rumah tangga namun hanya berhak atas 50.000 yuan.

Jumlah ini jauh di bawah yang diharapkan Wang. Selain kompensasi uang, wang juga mendapatkan hak asuh tunggal anak dan 2.000 yuan atau Rp 4,3 juta tunjangan bulanan.

Baca Juga: Penampilan Kandang The Reds Mencemaskan, Liverpudlian Yakin Kursi Stadion Biang Pemain Kesulitan Mengoper Bola

Di bawah hukum perdata baru Negeri Tirai Bambu yang mulai berlaku tahun ini, untuk pertama kalinya orang yang bercerai berhak meminta kompensasi jika mereka merasa memikul lebih banyak tanggung jawab di rumah.

Dan liputan media lokal minggu ini terkait upaya banding Wang yang awalnya meminta kompensasi 160.000 yuan atau Rp 348 juta memicu perdebatan luas mengenai nilai pekerjaan rumah tangga perempuan.

Tagar #KompensasiIRT muncul hingga 570 juta kali di timeline Weibo, platform yang mirip Twitter.

Baca Juga: Pakar Politik LIPI Sebut KLB Demokrat Tidak Lazim: Moeldoko Bukan Kader Partai Demokrat

“Wanita tidak seharusnya hanya menjadi istri yang tinggal di rumah... Jika demikian ketika bercerai, tidak ada yang tersisa. Lima puluh ribu yuan untuk kompensasi pekerjaan rumah adalah sampah!”

"Gaji pengasuh saja lebih dari ini biayanya. Apa memang masa muda dan perasaan perempuan semurah ini?" Demikian di antara komentar dukungan untuk Wang.

Baca Juga: YES! Akhirnya Dewa dan Nana Bulan Madu, Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 7 Maret 2021  

Sementara itu keterangan pihak pengadilan menyebut, jumlah kompensasi yang ditetapkan sudah layak dan sesusai dengan lamanya masa pernikahan.

Ditambah usaha Wang untuk selalu menyelesaikan pekerjaan rumah dan terutama disesuaikan dengan pendapatan Chen serta biaya hidup di mana keduanya tinggal.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan rata-rata wanita China menghabiskan hampir empat jam untuk pekerjaan yang tidak berbayar setiap harinya atau 2,5 kali lipat dari pria.

Baca Juga: YES! Akhirnya Dewa dan Nana Bulan Madu, Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 7 Maret 2021  

Di luar itu melonjaknya angka perceraian dalam dua dekade terakhir di China disebut pengamat dipicu liberalisasi undang-undang perceraian dan kondisi finansial wanita yang saat ini lebih mandiri.

Pernikahan sendiri menjadi perhatian serius Beijing yang berusaha meningkatkan angka kelahiran terutama di kawasan dengan populasi yang didominasi usia lanjut.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x