Jepang Diguncang Gempa Dahsyat 9,0 SR dan Tsunami 10 Meter, 15.269 Orang Dinyatakan Tewas pada 11 Maret 2011

- 11 Maret 2021, 06:15 WIB
Tsunami yang menghanram Kota Miyako, Prefektur Iwate, Jepang pada 11 Maret 2011 silam.
Tsunami yang menghanram Kota Miyako, Prefektur Iwate, Jepang pada 11 Maret 2011 silam. /Reuters/Mainichi Shimbun/

GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 11 Maret, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia dan memakan banyak korban jiwa.

Di antaranya yaitu Perang Vietnam yang menewaskan sekitar 1,2 juta jiwa, ledakan di Madrid Spanyol dengan 192 korban jiwa hingga gempa dahsyat dan tsunami di Jepang yang menewaskan lebih dari 15 ribu orang.

Baca Juga: Identitas Korban Kecelakaan Bus Maut di Sumedang, Begini Penjelasan Polisi

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 11 Maret, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:

1879
Jepang resmi menguasai Kerajaan Ryūkyū, yang wilayahnya kelak menjadi Prefektur Okinawa.

1966
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, pada 11 Maret 1966 memberikan surat perintah kepada Jenderal Soeharto yang menjabat Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).

Melalui surat itu, Soeharto diperintahkan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu demi terjaminnya keamanan, ketertiban, dan jalannya pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Orchard Road Singapura Diguncang Ledakan Bom, 3 Orang Tewas dan 33 Lainnya Terluka pada 10 Maret 1965

Mandat tersebut kini dikenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah.

Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

1975
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam.

Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.

Baca Juga: Usai Amien Rais Datangi Jokowi, Kasus Penembakan Laskar FPI Ditingkatkan ke Penyidikan

Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).

Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.

Baca Juga: Kecelakaan Maut, Bus Rombongan Pelajar SMP IT Terjun ke Jurang di Wado Sumedang

1977
Lebih dari 130 orang disandera di Washington, D.C., sekelompok orang yang diidentifikasi sebagai kelompok Muslim Hanafi dibebaskan setelah duta besar dari 3 negara Islam bergabung dalam negosiasi.

1978
Sedikitnya 37 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya luka-luka ketika gerilyawan Fatah membajak sebuah bus Israel, menandai Operation Litani.

1978
Didier Yves Drogba Tébily lahir di Abidjan, Pantai Gading, 11 Maret 1978. Ia merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Pantai Gading yang bermain sebagai penyerang untuk Montreal Impact dan tim nasional Pantai Gading.

Drogba dikenal karena kemampuan menjaga bola, duel di udara, dan kekuatan fisiknya. Ia adalah pencetak gol terbanyak timnas Pantai Gading sepanjang masa dan berada di urutan ke-4 pencetak gol terbanyak Chelsea sepanjang masa.

Baca Juga: Mahfud MD Singgung Soal Kelangsungan Moeldoko di KSP, Pengamat: Alangkah Menyedihkan Negara Ini

2004
Pada 11 Maret 2004 terjadi ledakan bom di Spanyol. Serangan bom itu berlangsung di dalam empat kereta komuter Cercanías di Kota Madrid.

Dalam ledakan hebat itu dilaporkan ada 192 korban jiwa dan 2.050 korban luka-luka. Ledakan bom ini diklaim sebagai serangan teroris terparah di Eropa setelah peristiwa Lockerbie pada 21 Desember 1988.

Dalam serangan ini dikabarkan ada 13 bom, 10 di antaranya meledak.

Korban jiwa berasal dari banyak negara yakni Spanyol, Rumania, Kuba, Cile, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Guinea Bissau, Honduras, Maroko, Peru, dan Polandia.

Baca Juga: Menpora Angkat Bicara Soal Status Aprilia Manganang, Yang Pertama Mengumumkan KSAD

2011
Gempa Bumi dan tsunami Tōhoku pada 11 Maret 2011 adalah sebuah gempa Bumi dorongan kuat berkekuatan 9,0 Skala Richter yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter.

Gempa ini berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9, sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4, dan akhirnya 9,0.

Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur.

2012
Seorang prajurit Amerika Serikat menembak mati 16 warga sipil di Distrik Panjwayi, dekat Kandahar, Afghanistan.

Baca Juga: Innalillahi, Polisi Sebut 19 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Sumedang

2020
Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO. Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit coronavirus 2019 di seluruh dunia untuk semua Negara.

Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x