Baca Juga: Malam Kandil, Tradisi Unik Turki dalam Memperingati Isra Mi'raj
Walaupun demikian, Muhammad A.S. Hikam meyakini, bahwa publik kin sedang bereaksi, bahwa istana terlibat di dalam kekisruhan yang terjadi di tubuh Demokrat tersebut.
Dengan sikap diamnya presiden, seolah itu membiarkan kegaduhan ini terjadi.
Hal tersebut dituturkannya, mengingat Moeldoko merupakan orang dari istana, merupakan hal yang sangat sukar untuk tidak membuat publik berpikiran istana tidak mengetahui apapun mengenai kekisruhan tersebut.
"[Sikap diam] Ini seolah-olah membiarkan adanya campur tangan pemerintah. Bagaimana melihat ini pribadi? Karena pemerintahan adalah wilayah publik. Jadi tidak mungkin menghilangkan kesan itu," lanjut Muhammad A.S. Hikam.
Menurutnya, kesan publik yang seperti ini harus segera diselesaikan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi kedepannya.***