Baca Juga: PKS Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Yang Diperlukan Perubahan UU Pemilu
Nama AHY yang awalnya memiliki elektabilitas sebesar 1—2 persen, namun dalam waktu cepat dapat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7 persen.
Padahal sebelumnya, nama-nama lain seperti, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan justru berada di papan atas.
Namun, memanasnya kondisi Partai Demokrat justru menguntungkan AHY karena menjadikan dirinya sebagai Capres unggulan kalangan oposisi.
Sebab, menurut Hendri AHY kini berhasil mendapat kesan dirinya sebagai pihak yang terdzolimi justru mendapat simpati dari publik.
Baca Juga: Puluhan Bobotoh Pingsan di Stadion di Momen 77 Tahun Persib, 14 Maret 2010
"AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi," kata Hendri.
"Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik," tandas Hendri.
Sementara itu, Moeldoko yang kini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat veri KLB, justru hanya meraih elektabilitas 0,4 persen atau di bawah 1 persen.
Lebih lanjut, Hendri menyebut bahwa hingga saat ini, peta Capres masih bergerak sangat dinamis lanteran tenggang waktu menuju Pilpres 2024 masih 3 tahun lagi.