Pulang dari Luar Kota, Warga Cimahi Terpaksa Jalani Isoman

- 16 Maret 2021, 19:55 WIB
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Citeureup sedang melakukan monitoring ke rumah warga yang melakukan perjalanan ke luar kota, Selasa 16 Maret 2021, dimana salah satu di antaranya merupakan kontak erat pasien Covid-19./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Citeureup sedang melakukan monitoring ke rumah warga yang melakukan perjalanan ke luar kota, Selasa 16 Maret 2021, dimana salah satu di antaranya merupakan kontak erat pasien Covid-19./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

"Dari puskesmas sudah dianjurkan untuk lapor, isolasi mandiri di rumah sebelum keluar hasil swab. Tapi tidak diindahkan, orangnya ngeyel, masih beraktivitas di luar, malah mengajar ngaji anak-anak," ungkap dia.

"Ke pa RT juga tidak lapor kalau sedang menunggu swab test, jadi tidak ada yang disebut isolasi mandiri teh. Dia bilangnya gimana Allah aja, ya ga bisa begitu ya," sambungnya.

Pihaknya sangat menyayangkan dengan sikap warganya tersebut. Apalagi membawa serta warga lain untuk melakukan kegiatan keagamaan di sukabumi.

"Yang berangkat itu ada 8 orang, 6 diantaranya merupakan warga RW 10, 1 orang warga RW 09, dan satu lagi warga Kabupaten Bandung Barat. Andai saja lapor ke RT atau DKM setempat, kami pasti akan mencegahnya untuk pergi," katanya.

Pihak RW kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Citeureup, yang kemudian ditindaklanjuti dengan turun langsung ke lapangan.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, Pemkot Cimahi Luncurkan Silima

Hal itu dibenarkan Lurah Citeureup, Tresna Nur Ramdhani. "Iya tadi kami monitoring warga yang berangkat ke acara keagaamaan di Sukabumi. Salah satu warga yang ikut istrinya positif (Covid-19). Mereka harus ikuti protokol kesehatan, isolasi mandiri selama 10 hari. Apabila ada gejala lapor segera," terangnya.

Diakui Tresna, kedelapan warga yang melakukan perjalanan ke luar kota tersebut belum menjalani swab test. "Aturan dari Kemenkes belum dulu swab, karena tidak bergejala, sambil menunggu isolasi mandiri 10 hari. Apabila ada gejala, baru akan ada tindakan dari Puskesmas," katanya.

Meski ada yang positif Covid-19, pihaknya belum berencana menerapkan isolasi wilayah atau lockdown. "Susah ya karena beda RT. Tapi Tetap di pantau oleh Satgas RW," ucap Tresna.

Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari warga yang menjalani isolasi mandiri, warga sekitar secara swadaya memberikan bantuan. "Dari swadaya masyarakat, dari pemerintah masih proses," sebutnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah