Petani Jawa Barat Ngamuk, Ridwan Kamil: Daripada Impor, Sebaiknya Beli Beras Petani

- 17 Maret 2021, 18:45 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Humas Jabar/Pipin/

GALAMEDIA – Setelah ramainya rencana impor 1 juta ton beras ditambah terkuaknya kondisi stok beras di Bulog, para petani langsung ngamuk soal kebijakan pemerintah tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menggelar rapat secara virtual melalui Zoom bersama para petani Jawa Barat pada Rabu, 17 Maret 2021.

Dalam pertemuan tersebut, para petani menyampaikan sikapnya terhadap rencana pemerintah yang akan mengimpor 1 juta ton beras.

Baca Juga: Ada Usulan Prabowo Subianto - Joko Widodo, Jimly Asshiddiqie: Pasti Pak Jokowi Lebih Tersinggung Lagi

Mereka meminta agar pemerintah pusat menunda impor karena akan berimbas kepada kerugian yang dialami para petani.

“Petani Jawa Barat via Zoom menyampaikan aspirasi agar rencana IMPOR BERAS untuk ditunda atau dibatalkan,” ujar Ridwan Kamil pada akun Instagramnya @ridwankamil.

Gubernur Jawa Barat mengungkapkan bahwa persediaan beras di provinsinya diprediksi mengalami surplus 320 ribu ton hingga April 2021 mendatang.

“Dan sebentar lagi mau panen raya yang berlimpah,” ungkap mantan Wali Kota Bandung tersebut.

Dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak membeli beras impor jika hal itu benar-benar dilakukan pemerintah pusat.

Baca Juga: Spoiler Boruto Chapter 56: Lengan Kawaki Pulih, Tim 7 Diambang, Boruto Akan Berhenti Menjadi Shinobi

“Daripada impor, sebaiknya beli saja beras hasil petani Jawa Barat,” tuturnya kepada warnaget.

Ridwan Kamil setuju dengan imbas yang akan dialami para petani lokal, yakni kerugian soal harga yang jatuh akibat adanya beras impor.

“Jika dibanjiri beras impor, maka harga beras petani lokal akan jatuh dan nanti tidak bisa diserap pasar,” ucapnya.

Setelah menerima berbagai aspirasi dari para petani Jawa Barat, Ridwan Kamil berencana segera menyampaikan hal itu kepada pemerintah pusat dan Bulog.

“Aspirasi ini segera kami sampaikan ke pemerintah pusat dan Bulog selaku penanggung jawab impor beras,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Perceraian Aa Gym dan Teh Ninih Jadi Sorotan Warganet, Banyak Komentar Pedas!

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI.

Buwas menyampaikan bahwa terdapat 106.642 ton beras yang sudah tidak layak konsumsi dari stok gudang Bulog.

Persediaan tersebut berasal dari simpanan hasil impor beras 2018 silam yang masih tersisa dan belum didistribusikan.

Saat ini Buwas mengaku pihaknya menyimpan 883.585 ton beras dan masih belum pasti untuk melakukan impor 1 juta ton beras.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x