Aceh Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,8, Tsunami 2004 Bukan Dampak Senjata Thermonuklir

- 24 Maret 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /- Foto : Freepik/

GALAMEDIA - Gempa bumi mengguncang wilayah Aceh, Rabu siang, 24 Maret 2021.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa mengguncang Sabang dengan magnitudo 4,8 pada pukul 13.44 WIB.

Lokasi gempa berada di koordinat 5.25 Lintang Utara, 94.41 Bujur Timur atau berada di laut 123 km Barat Daya Kota Sabang dengan kedalaman 10 km.

"Gempa dirasakan hingga Banda Aceh," sebut laporan BMKG tersebut.

Baca Juga: Hebat! 4 Siswa Berusia 15 Tahun Ini Lolos SNMPTN 2021 di Universitas Airlangga

Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak yang ditimbulkan, baik korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa tersebut.

Sementara itu akhir-akhir ini muncul kabar yang mengatakan bahwa tsunami yang melumpuhkan Aceh di tahun 2004 adalah sebuah konspirasi.

Teori tersebut sudah muncul sejak dua tahun lalu dan meluas di Internet. Pencetus teori konspirasi tersebut adalah Jerry D Grey.

Baca Juga: Menunjukan Performa Baik Saat Pandemi, DPRD Jabar Apresiasi BJB Cabang Kota Tegal

Dia menuliskan dengan judul Project Seal dan menyebarkan di internet.

Informasi ini selanjutnya kembali diunggah salah satunya oleh akun instagram @knowledgethatyouneed pada 10 Maret 2021.

Dalam "Project Seal" disebutkan bahwa tsunami di Aceh 2004 merupakan rekayasa senjata thermonuklir negara adidaya untuk tujuan tertentu.

Baca Juga: Tolak Uang Darah atas Pembunuhan Ayah, Pilih Hukum Qisas Anak Perempuan Eksekusi Mati Ibu Sendiri

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG menyebutkan beberapa bukti ilmiah sangat kuat bahwa Tsunami Aceh memang dipicu oleh gempa tektonik, bukan dipicu oleh ledakan nuklir seperti isu yang beredar.

Data rekaman getaran tanah dalam seismogram menunjukkan adanya rekaman gelombang badan (body) berupa gelombang P (Pressure) yang tercatat tiba lebih awal dibandingkan gelombang S (Shear) yang datang berikutnya, yang selanjutnya diikuti oleh gelombang permukaan (surface).

"Munculnya fase-fase gelombang body ini menjadi bukti kuat bahwa gempa dan tsunami Aceh dipicu oleh aktivitas tektonik, bukan ledakan nuklir," sebutnya.

Gempa tektonik yang memicu Tsunami Aceh 2004 tidak terjadi dengan tiba-tiba, melainkan melalui proses terjadinya gempa pembuka (foreshocks) yang sudah muncul sejak tahun 2002, saat terjadi Gempa Simeulue 7,0 pada 2 November 2002.

Bukti bahwa guncangan dahsyat di Aceh 2004 dipicu oleh gempa tektonik adalah munculnya serangkaian gempa susulan yang sangat banyak di sepanjang jalur Megathrust Andaman-Nicobar pasca gempa utama.

Jika tsunami dipicu ledakan nuklir maka tidak ada rekaman gempa susulan yang sangat banyak yang terjadi hingga lebih dari setahun kemudian.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x