Menyedihkan! Gadis Berusia 7 Tahun Tewas Bersama Ayahnya Ditembak Militer Myanmar

- 24 Maret 2021, 16:45 WIB
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran di kota Yangon.
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran di kota Yangon. /Dok.Reuters/

Jumlah itu berbeda dari aktivis yang melaporkan sedikitnya 261 orang tewas dalam tindakan keras aparat keamanan Myanmar.

"Mereka juga warga negara kami," kata Zaw Min Tun pada konferensi pers di ibu kota Naypyidaw, sehari setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi.

Junta menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta yang menghentikan transisi lambat Myanmar menuju demokrasi dan karena penindasan mematikan terhadap protes yang mengikutinya.

Zaw Min Tun dari junta menyalahkan pertumpahan darah pada para demonstran dan mengatakan sembilan anggota pasukan keamanan juga tewas.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Penerimaan Pajak Ditarget Naik Rp 159,6 Triliun

Aung San Suu Kyi merupakan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 atas kampanyenya untuk membawa pemerintahan sipil yang demokratis ke Myanmar.

Kini Aung San Suu Kyi ditahan sejak kudeta dan menghadapi tuduhan melakukan kecurangan dalam pemilu.

Pada Senin, 22 Maret 2021, Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi kepada rakyatnya yang terlibat dalam kudeta dan penindasan terhadap para demonstran.

Sebelas orang yang menjadi target Uni Eropa termasuk Jenderal Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer dan sekarang kepala junta. Washington juga memberikan sanksi kepada Min Aung Hlaing.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x