Petinggi Militer Bingung, Kapal Perang Penghancur Angkatan Laut AS Dikepung Enam Cahaya Misterius

- 25 Maret 2021, 12:03 WIB
BENDA yang diduga UFO tertangkap saat siaran live peluncuran satelit Starlink milik SpaceX.*
BENDA yang diduga UFO tertangkap saat siaran live peluncuran satelit Starlink milik SpaceX.* /SpaceX via Express/

GALAMEDIA - Kapal perang Angkatan Laut AS di lepas pantai Los Angeles menghadapi kawanan drone misterius, yang mengejar mereka dengan kecepatan tinggi dalam jarak pandang rendah.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (25 Maret 2021) insiden tersebut mendorong penyelidikan tingkat tinggi selain membuat heran para  petinggi militer Negeri Paman Sam.

Dalam serangkaian konfrontasi dengan UAV atau kendaraan udara tak berawak pada Juli 2019, enam pesawat misterius yang terlibat bakcahaya "mengepung" sejumlah kapal perang Angkatan Laut AS di dekat area pelatihan sensitif di Kepulauan Channel.

Demikian laporan The Drive.

Baca Juga: Produsen Mengklaim Vaksin AstraZeneca 100 Persen Ampuh Mencegah Penyakit Bergejala, Kritis atau Parah

Berdasarkan data log dek dari empat kapal penghancur AS yang menjadi sasaran, The Drive menemukan fakta bahwa drone terbang dengan kecepatan hingga 45 mil per jam dan menempuh perjalanan setidaknya 100 mil laut, jauh melebihi kemampuan pesawat tak berawak komersial yang saat ini ada.

Insiden tadi menjadi perhatian Kepala Operasi Angkatan Laut dan FBI hingga Angkatan Laut mulai menyelidiki sumber potensial dari operator drone 'misterius' tersebut.

Namun sebelum jawaban konklusif dapat ditemukan, pihak Angkatan Laut mengklasifikasikan semua komunikasi tentang penyelidikan mereka sebagai rahasia.

Baca Juga: Komisi II DPR Soal Impor Beras: APBN Makin Berat Saat Pandemi, lalu Dana Impor dari Mana?

Drive yang selama ini menginvestigasi persenjataan dan taktik militer, menggunakan buku catatan kapal dan email internal yang dirilis Angkatan Laut di bawah Undang-Undang Kebebasan Informasi, mampu merekonstruksi rangkaian peristiwa aneh dimaksud.

Akun mereka menunjukkan drama dimulai pada malam tanggal 14 Juli 2019. Dek log dari USS Kidd menunjukkan sebelum pukul 10 malam itu dua drone terlihat.

Awak intelijen onboard yang bertanggung jawab mendokumentasikan dan menyelidiki kontak dengan kapal tak dikenal atau tim Interpretasi dan Eksploitasi Nautikal Kapal/Fotografi (SNOOPIE) dilibatkan untuk mencari tahu siapa atau apa benda terbang misterius itu.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 16 Dibuka Siang Ini, dengan Kuota 300.000, Buruan Daftar Sekarang Juga!

Dalam beberapa menit setelah penampakan, laporan menunjukkan USS Kidd beralih ke mode diam dengan meminimalkan komunikasi saat berusaha mengetahui tingkat ancaman.

USS Kidd menghubungi kapal perang terdekat yang juga berpatroli, USS Rafael Peralta serta melibatkan tim intelijen foto onboard mereka atau SNOOPIE.

Beberapa kapal penghancur Angkatan Laut AS lainnya yang berpatroli di sekitar mulai melihat cahaya aneh.

Baca Juga: NU Serukan Masyarakat Terima Vaksin AstraZeneca: Fatwa MUI Boleh, NU juga Sama

Menurut buku lognya, USS John Finn juga melaporkan aktivitas UAV dan melihat 'lampu berkedip merah' pada pukul 10:03. Lebih dari satu jam kemudian pada pukul 11:23 malam, USS Rafael Peralta melihat cahaya putih melayang di atas dek penerbangan.

Drone mampu tetap melayang di atas landasan pendaratan helikopter penghancur saat melaju dengan kecepatan 16 knot dan dalam jarak pandang rendah. Konfrontasi yang berlangsung hampir 90 menit itu jauh di luar kemampuan drone komersial yang ada.

Malam berikutnya, drone kembali muncul saat kapal perang berpatroli lebih dekat ke daratan California.

Baca Juga: RESMI, Pemerintah Perluas Program Relaksasi PPnBM, Fortuner dan Pajero Jadi Murah

Drone pertama kali diidentifikasi oleh USS Rafael Peralta dan tim SNOOPIE kapal pada pukul 8:39 malam. Berikutnya  pukul 20.56, catatan menunjukkan USS Kidd juga melakukan kontak dengan drone.

“Drone tampaknya mengejar kapal, bahkan ketika mereka terus bermanuver selama insiden berlangsung,” lapor The Drive. Buku catatan pesawat USS Russell menyebut drone berkerumun di atas, menukik di ketinggian 1000 hingga 700 kaki dan tampaknya mampu bergerak ke segala arah.

USS Russell sembilan kali melakukan kontak terpisah dengan drone dalam waktu kurang dari satu jam. Kemudian pada pukul 21:20 malam itu, USS Kidd melihat 'beberapa UAV' di sekitar kapal.

Baca Juga: Vaksinasi untuk Anak-anak Kemenkes Masih Nunggu Rekomendasi, IDAI Belum Keluarkan Rekomendasi Apapun

USS Rafael Peralta juga dikerumuni empat drone. Kapal pesiar yang melintas, Carnival Imagination juga mengatakan mereka melihat setidaknya enam drone.

Manuver terjadi selama tiga jam atau berlanjut hingga hampir tengah malam, tanpa satu pun kapal perang AS  dapat mengatakan dengan pasti dari mana asal drone tersebut.

Komandan tertinggi Angkatan Laut termasuk Kepala Operasi Angkatan Laut (CNO) dan komandan Armada Pasifik turut mendapat laporan mengenai manuver UAV. Biro FBI di Los Angeles juga ikut dilibatkan.

Baca Juga: Wanita Ini Idap Kondisi Langka, Bisa Pingsan Saat Bertemu dengan Pria Tampan

Penyelidikan selanjutnya menyebut  hanya segelintir kapal sipil yang berada di daerah tersebut yang dapat digunakan sebagai landasan pendaratan untuk drone.

Penyelidik menduga drone kemungkinan diluncurkan dari ORV Alguita, sebuah katamaran di daerah tersebut.

Dan meski memang memiliki drone, terungkap jika pesawat Alguita tidak mampu melakukan prestasi penerbangan seperti itu. Intelijen angkatan laut yang ikut  dalam penyelidikan  segera mengalihkan investigasi  intern.

Baca Juga:   Topskor Piala Menpora 2021: Striker Persiraja Dibayangi Penyerang Persebaya yang Pernah Berbaju Persib

Titik insiden dikenal sebagai  rumah bagi Pangkalan Angkatan Laut AS yang besar di Pulau Sam Clemente, di mana operasi pelatihan sensitif sering dilakukan.

Segera setelah peristiwa tak terjelaskan terjadi, Angkatan Laut mengklasifikasikan penyelidikan dalam kategori rahasia dan mencegah informasi lebih lanjut dirilis The Drive.

Dikatakan, ada penampakan drone lebih lanjut pada Juli 2019 dan tim SNOOPIE kembali dipanggil untuk mengidentifikasi serta  mencari tahu dari mana asalnya.

Kejadian aneh tersebut pertama kali diketahui pembuat film Dave Beaty, seorang peneliti UFO.

Baca Juga: Kuasa Hukum Demokrat Kubu AHY Sebut Gugatan Jhoni Allen Terlalu Prematur, Salah Langkah!

Pada Juni 2020, ia mencuitkan, “Apakah kapal angkatan laut #USSKidd #DDG100 menemukan UAV pada Juli 2019 di So Cal OPAREA. Kumencoba mencari tahu lebih lanjut. Log kapal menunjukkan Tim Snoopy dikerahkan, bagian dari intel yang mencoba untuk mengidentifikasikan objek secara visual. DM jika Anda tahu lebih banyak. Dekat pulau San Clemente.”

Cuitan Beaty berikutnya berisi informasi yang diterima dari sumber Angkatan Laut. Ia mengatakan seorang anggota kru  kapal dapat melihat drone dengan mata telanjang, hampir sejajar. Bentuknya sama seperti  objek dalam insiden  tic-tac.

Baca Juga: 5 Bandara Terbaik Asia Tenggara, 2 di Antaranya Dari Indonesia

Beaty mengatakan penampakan terjadi di daerah yang sama dengan penampakan UFO terkenal lainnya tahun 2004 yang kemudian dikenal dengan Nimitz Encounter.

Drive menyebut masih ada sejumlah pertanyaan yang tak terjaweab di antaranya bagaimana drone bisa terbang dengan keterampilan, kecepatan, dan kemampuan manuver yang menakjubkan.

“Jika drone tidak dioperasikan oleh militer Amerika, insiden ini merupakan pelanggaran keamanan yang sangat signifikan,” lapornya.

Baca Juga: Baru 15 Tahun Sudah Jadi Tangan Kanan Raja, Tampil Seorang Diri Calon Ratu Spanyol Putri Leonor Kian Stylish

Beberapa hari lalu, mantan Direktur Intelijen Nasional mengungkapkan  AS memiliki bukti UFO memecahkan penghalang suara tanpa ledakan sonik dan membuat manuver yang tidak mungkin dilakukan oleh teknologi yang saat ini ada.

John Ratcliffe, yang menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional Donald Trump mengatakan banyak insiden yang masih belum bisa dijelaskan dengan mudah.

"Ada lebih banyak penampakan dari yang dipublikasikan," kata Ratcliffe kepada Fox News.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x