GALAMEDIA – Masyarakat Indonesia sempat dikejutkan dengan beredarnya selebaran deklarasi dukungan terhadap Puan Maharani-Moeldoko sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres).
Menanggapi hal tersebut, Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Yan Harahap mengaku heran dengan keberadaan kabar tersebut di tengah-tengah masyarakat.
Menurutnya, Puan Maharani tidak cocok jika dipasangkan dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko pada kontestasi Pilpres 2024.
Baca Juga: Ridwan Kamil Permalukan Dubes Denmark Tanpa Ampun, Hengky Kurniawan Ikutan Membantu
Hal tersebut disebabkan karena Moeldoko merupakan sosok yang menjadi dalang dalam gerakan kudeta kepada AHY dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Oleh karena itu, Yan menyebut, apabila pencalonan itu benar terjadi, maka bukan hal mustahil bagi PDIP untuk menjadi sasaran gerakan kudeta selanjutnya.
Baca Juga: Liga 1 Bergulir Setelah Idulfitri, Ketum PSSI: Pemerintah dan Polri Pasti Memberi Lampu Hijau
Masak berpasangan sama ‘pembegal partai orang’? Apa mau ‘dibegal’ juga?
—
PDI-P Ogah Puan Berpasangan dengan Moeldoko | Rubrik Indonesia https://t.co/mf6S51HLjF— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) March 27, 2021
"Masak berpasangan sama ‘pembegal partai orang’? Apa mau ‘dibegal’ juga?,” tulis Yan Harahap yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @YanHarahap, 27 Maret 2021.