Jika Indonesia Serius Ingin Menghentikan Perkembangan Radikalisme, Dina Sulaeman: Aliran Dana Harus Disetop

- 30 Maret 2021, 12:07 WIB
Pakar Geopolitik, Dina Sulaeman.
Pakar Geopolitik, Dina Sulaeman. /Tangkapan layar YouTube./



GALAMEDIA - Pasca-aksi teror bom bunuh diri yang menyasar Gereja Katedral di Makassar, Minggu 28 Maret 2021, banyak para tokoh-tokoh Indonesia yang mengecam dan mengutuk kejadian tersebut.

Di tengah keriuhan media sosial oleh kecaman dari berbagai tokoh politik itu, Deddy Corbuzier mencoba berdiskusi dengan seorang pengamat Geopolitik Timur Tengah yakni Dina Sulaeman.

Diskusi dengan Dina Sulaeman yang tayang di youtube channel milik Deddy Corbuzier pada Senin 29 Maret 2021 itu membahas tentang teroris dan radikalisme.

Dina Sulaeman mengatakan bahwa menurut data ada aliran dana dari negara-negara teluk kepada lembaga-lembaga di Indonesia.

Baca Juga: Netizen Ngeri, Heboh Bayi Merah Berkuku Palsu bak Kylie Jenner

Lembaga-lembaga di Indonesia ini, menurutnya yang biasanya mempunyai ideologi radikalisme dan berujung menjadi teroris.

"Menurut data memang ada aliran dana dari negara teluk kepada lembaga-lembaga di Indonesia, yang mana lembaga itu mempunyai ideologi radikalisme dan berujung teroris," ujarnya, dikutip Galamedia, Selasa, 30 Maret 2021.

Namun Dina Sulaeman mengaku tidak bisa melacak seperti PPATK yang masuk kedalam, karena dirinya hanyalah orang luar.

"Tetapi saya tidak bisa melacak seperti PPATK yang masuk kedalam, namun saya bisa jawab indikasi itu ada di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Inilah Profil dan Sederet Film yang Dibintangi Wawan Wanisar

Selain itu, ia juga membandingkan penerimaan dana di Indonesia dengan Eropa. Menurutnya kalau di Eropa jika ada aliran dana seperti itu langsung dikritik.

Karena dana itu mengalir kepada kelompok-kelompok garis keras di negara-negara Eropa.

"Kalau di Eropa ketika ada aliran dana seperti itu negara-negara akan langsung bersuara, karena mereka tahu bahwa dana tersebut mengalir kepada kelompok garis keras di negara yang ada disana," katanya.

Dina Sulaeman mengatakan jika sebenarnya aliran dana tersebut yang juga masuk ke Indonesia bisa dilacak dengan catatan kalau pemerintah mau.

Baca Juga: Wah! 13 Lokasi di Indonesia Segera Nikmati Layanan 5G

"Sebenarnya aliran dana yang masuk ke Indonesia bisa dilacak kalau mau ya," tuturnya.

Mendengar pernyataan itu, Deddy Corbuzier langsung bertanya, terkait apakah Indonesia bisa menghentikan aliran dana itu atau justru tidak bisa karena negara yang dilawan terlalu adidaya.

"Apakah kita bisa menyetop dana itu atau tidak bisa karena yang dilawan terlalu adidaya," tanya Deddy Corbuzier.

Dina Sulaeman pun menjawab yang menurutnya seharusnya bisa karena hal itu adalah salah satu yang paling penting untuk menghentikan radikalisme di Indonesia.

Baca Juga: 4 Ledakan Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Salah Satunya Didokumentasikan Melalui Film

Ia juga menegaskan jika pemerintah serius ingin menghentikan radikalisme di Indonesia, maka salah satu caranya adalah menyetop aliran dana yang masuk ke lembaga-lembaga yang terindikasi paham radikal.

"Pertama jika ingin menghentikan radikalisme di Indonesia, ya harus setop aliran dananya, supaya mereka tidak bisa ngapa-ngapain, contohnya tidak bisa membuat buku," tegasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x