Mesir Utak-atik Mumi Raja Ramses II, Netizen Yakin Musibah Ever Given Akibat Kutukan Firaun

- 30 Maret 2021, 13:32 WIB
Kapal kontainer Ever Given terlihat di Terusan Suez.
Kapal kontainer Ever Given terlihat di Terusan Suez. /Handout via REUTERS/Satellogic

Baca Juga: Habib Rizieq Tak Tahu Aturan Soal Isolasi Mandiri, Jaksa Nyatakan Tak Bisa Jadi Alasan Dibebaskan dari Hukum

Di antara mumi yang akan dipindahkan adalah mumi Raja Ramses II, Seqenenre Tao, Thutmose III, dan Seti I, dan ratu Hatshepsut, Meritamen, istri Raja Amenhotep I dan Ahmose-Nefertari, istri Raja Ahmose.

Raja Ramses II juga dikenal sebagai Ramses Agung adalah penguasa Mesir kuno yang paling kuat dan termasyhur.

Dikenal oleh para penerusnya sebagai Leluhur Agung, ia memimpin beberapa ekspedisi militer dan memperluas Kekaisaran Mesir yang membentang dari Suriah di timur hingga Nubia di selatan.

Baca Juga: Spoiler dan Link Streaming Ikatan Cinta 30 Maret 2021: Aldebaran Sidang Elsa Dihadapan Keluarga Besar

Ramses,  firaun ketiga dari Dinasti ke-19 Mesir dan memerintah dari 1279 - 1213 SM dikenang terutama karena patung-patung kolosal yang dibangun di masa kekuasaannya.

Sejarawan dan penulis Mesir, Bassam El-Shammaa juga menolak rumor kutukan firaun dengan mengatakan frasa dan bentuk yang diukir di dinding kuil hanya mengekspresikan imajinasi orang Mesir kuno, bukan kutukan.

Dia menambahkan bahwa beberapa mumi yang berjamur menyebabkan penumpukan bakteri di dinding makam yang dapat menyerang sistem pernapasan dan berakibat fatal.El-Shammaa juga setuju dengan Hawass tentang teori kematian peneliti di masa lalu.

Baca Juga: Hari Film Nasional Jatuh pada Hari Ini: Mengenal Sosok Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia

Peti mati dikatakannya dapat membocorkan amonia yang mengakibatkan luka bakar pada mata dan hidung, radang paru-paru, dan terkadang kematian.

Ada juga kotoran kelelawar yang ditemukan di dalam beberapa kuburan yang membawa jamur pemicu penyakit pernafasan.

Kutukan Firaun pertama kali muncul setelah kematian lebih dari 20 orang yang bekerja untuk mengungkap rahasia makam Tutankhamun pada tahun 1922.

Baca Juga: Wah! 13 Lokasi di Indonesia Segera Nikmati Layanan 5G

Arkeolog Inggris Howard Carter yang dipekerjakan oleh Lord Carnarvon  menemukan makam raja bocah Tutankhamun yang kemudian memicu demam segala hal tentang Mesir Kuno.

Namun muncul juga spekulasi bahwa Carter telah mengganggu tempat peristirahatan firaun hingga  melepaskan kutukan yang akan mengikuti semua yang terkait dengan ‘penyerbuan’ makam  Raja Tut di kawasan makam kuno yang dijuluki Lembah Para Raja.

Sejumlah peristiwa yang disebut media sebagai Kutukan Para Firaun di antaranya serangan kobra, kemunculan misterius simbol monarki Mesir hingga  terjebaknya Carter di dalam sangkar.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sentil KPK Terkait Korupsi Rumah DP Nol Persen: Umumkan atau Kalian Bubar Saja!

Tak itu saja, Lord Carnarvon pun meninggal akibat gigitan nyamuk dan secara tidak sengaja melukai luka gigitan saat bercukur sehingga menimbulkan infeksi yang membuatnya keracunan darah.

Sir Arthur Conan Doyle, pengarang Sherlock Holmes menyatakan kematian Lord Carnarvon disebabkan oleh 'elementals', mantra pelindung makam yang diciptakan para pendeta Tutankhamun untuk menjaga makam kerajaan.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x