Bantah Pernah Mengemis Pangkat dan Jabartan, Moeldoko Menyatakan Rela Pertaruhkan Lehernya

- 30 Maret 2021, 19:52 WIB
Moeldoko nyatakan siap mempertaruhkan lehernya.
Moeldoko nyatakan siap mempertaruhkan lehernya. /Tangkapan layar YouTube/


GALAMEDIA - Pimpinan Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko menyebut ada orang berpolitik dengan mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila, tapi tidak pernah digubris oleh orang lain.

"Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa Pancasilanya. Padahal, tidak ada yang menggubrisnya," katanya menjawab pertanyaan sejumlah kalangan militer terkait langkahnya di Demokrat lewat akun Youtube pribadinya, Selasa, 30 Maret 2021.

Tak dijelaskan siapa dan kapan kalangan militer yang melontarkan pertanyaan itu kepada Moeldoko.

Namun ia menjawab dirinya tidak pernah bersikap membonceng 'kiri-kanan', bahkan mengorbankan jiwa nasionalisme, dan Pancasila.

Baca Juga: Ungkap Kematian Enam Laskar FPI, Fraksi PKS Usul Pembentukan Pansus Hak Angket

Ia juga membantah telah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan, apalagi menggadaikan yang selama ini diperjuangkannya.

Mantan Panglima TNI itu pun menegaskan sikapnya selalu konsisten.

Bahkan, Moeldoko mengaku rela mempertaruhkan lehernya untuk terus menegakkan Pancasila dan mengibarkan bendera Indonesia.

"Saya konsisten, saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih," katanya.

Kepala Staf Presiden ini mengaku dirinya tidak pernah berubah, dan berjanji tidak akan pernah berubah.

Baca Juga: Besok, Mahfud MD dan Yasonna Laoly Tentukan Nasib Partai Demokrat ke Depan

Moeldoko pun mengaku yakin bahwa prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi karena selalu menanamkan kebajikan, kesejahteraan, profesionalisme dan tidak pernah membuat para prajurit TNI merintih selama memimpin TNI.

"Seluruh prajurit tahu tentang itu," katanya.

Terkait pilihannya saat ini, Moeldoko menegaskan bahwa hal tersebut merupakan haknya sebagai warga sipil.

Baca Juga: Strategi Berantas Jaringan Terorisme, Said Aqil Siradj: Habisi Wahabi dan Salafi!

Dia kemudian menerangkan bahwa ketika bertugas di militer tugasnya adalah mengawal stabilitas dan demokrasi. Pun begitu saat menjadi warga sipil, Moeldoko mengaku tetap konsisten menjaga demokrasi.

"Saat ini, saya sebagai sipil saya tetap konsisten dengan tugas tersebut, yaitu tugas menjaga demokrasi yang sudah melekat di hati saya, mengalir dalam darah saya," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x