Radikalisme di Atas Komunisme, Rocky Gerung: Said Aqil Buat Stigma di Atas Stigma

- 31 Maret 2021, 16:57 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung
Pengamat Politik Rocky Gerung /Foto: Facebook / The Real R/

GALAMEDIA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengeluarkan pernyataan pasca insiden bom di Makassar.

Dirinya menghubungkan aksi teroris terhadap definisi radikalisme yang bahkan dianggap lebih berbahaya dari komunisme, Selasa, 30 Maret 2021.

Melihat pernyataan tersebut, pengamat politik Rocky Gerung pun mengaku merasa risih.

Menurutnya, poin utama yang terjadi yakni adanya kesengajaan untuk menghubungkan isu di Makassar dengan operasi Densus 88 yang langsung melakukan penggerebekan di berbagai daerah.

Baca Juga: Minta Pengurus Masjid Waspadai Kajian Radikal, Jusuf Kalla: Terdiri dari 4-5 Orang Sambil Berbisik-bisik

"Ini bukan soal siapa yang lebih atau kurang berbahaya. Kita lihat, isu di Makassar dikaitkan dengan operasi intelijen menemukan berbagai macam barang bukti baru," kata Rocky pada YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 31 Maret 2021.

Kesengajaan penghubungan kasus bom di Makassar dengan berbagai operasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 menimbulkan stigma.

"Itu menimbulkan lagi stigma di atas stigma itu. Jadi stigma yang pertama bahwa yang radikal itu muslim, stigma kedua bahwa yang tidak berbahaya itu adalah komunis," ujar Rocky.

Pria 62 tahun tersebut mengatakan bahwa sesungguhnya umat Islam selalu bertolak belakang dengan ideologi komunis.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x