Menurutnya banyak orang mengatakan bahwa radikal itu tidak ada, tapi aksi teror yang menyasar Mabes Polri itu justru menjelaskan sebaliknya.
Ia pun mempertanyakan jika memang radikal tidak ada, lantas orang yang menyerang Mabes Polri itu ajaran dan pahamnya seperti apa.
"Banyak orang yang mengatakan radikal itu tidak ada, nah ini tuh apa ajaran yang seperti apa, paham apa yang mencuci otak seseorang agar berbuat seperti itu," ungkapnya, dikutip Galamedia, Kamis 1 April 2021.
Mantan suami Kalina Ocktaranny itu juga mengatakan, jika Mabes Polri saja bisa diserang maka kemungkinannya tempat lain seperti mall bisa kena sasaran juga.
Selain itu, menurutnya hal seperti itu yang membuat masyarakat menjadi ketakutan, karena aksi teror bisa menyasar dimana saja. "Ini tuh menjadi ketakutan masyarakat bahwa aksi teror bisa menyasar di mana saja, ujarnya.
Tak hanya itu, Deddy Corbuzier juga berpendapat bahwa pelaku dari aksi teror yang menyasar Mabes Polri itu, menurutnya terkena doktrin radikalisme.
Lantas ia mengatakan hal itu adalah masalah kepercayaan yang ditanamkan oleh orang-orang radikal. Dirinya pun dengan tegas menyebut bahwa mungkin saja pelaku tersebut mempunyai guru yang salah.
"Ini masalah kepercayaan yang ditanamkan oleh orang-orang radikal. Mungkin gurunya yang salah," tegasnya.***