Staf Ahli Menkominfo jadi Bulan-bulanan, Kedapatan Sebar Hoaks Malah Sebut Eksperimen: 'Skak Dunia Akhirat'

- 1 April 2021, 18:42 WIB
Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto.*
Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto.* /Dok. Kemkominfo./

GALAMEDIA - Ramai di media sosial Twitter, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto tengah jadi perbincangan.

Penyebebnya lantaran ia diduga telah menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Semula Henry Subiakto membagikan sebuah video di akun Twitternya @henrysubiakto yang menyinggung soal fenomena rasisme di Amerika Serikat (AS) terhadap orang Asia.

"Ada fenomena rasis di AS. Bule benci wajah-wajah Asia. Ini anak Indonesia di San Diego AS diserang bule. Dia adalah Anton Karundeng, orang Manado Surabaya. Si bule nggak tau kalau Anton jago berantem. Video ini dapat FB Pak Peter F Gontha," begitu tulisnya pada Rabu, 31 Maret 2021.

Baca Juga: KPK Tetapkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Anaknya Jadi Tersangka Kasus Pengadaan Barang Covid-19

Namun rupanya video yang dibagikan oleh Stafsus Menkominfo tersebut ternyata disinformasi alias hoaks. Lantas Henry menghapus unggahannya itu.

Alih-alih menyelesaikan masalah, tindakannya itu justru memantik warganet untuk memberikan tanggapan dan komentar pedas.

Seorang warganet dengan akun @ravioparta menyarankan agar Henry membiasakan diri memeriksa informasi sebelum membagikannya di media sosial.

Baca Juga: 10 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia

"Hallo @henrysubiakto, biasakanlah memeriksa informasi sebelum dikirim di media sosial. @kemkominfo tolong ini dikasih stempel hoax ya. Bersama kita hentikan disinformasi," tulis warganet.

Tanggapan juga datang dari pegiat media sosial yang juga politikus Partai Amanat Nasional melalui Twitternya @TofaTofa_id.

Baca Juga: Surat Wasiat Teroris, Uus: Terimakasih Playstation Telah Banyak Berbuat Baik dengan Hidupku Sampai Sekarang

"Skak dunia akherat. Malunya mau disimpan dimana?," ujarnya.

Menyusul dihapusnya unggahan itu, Henry Subiakto lantas menjelaskan bahwa dirinya justru sedang melakukan eksperimen.

"Sy justru kdg sengaja bereksperimen, apa yg sdh tersebar ckp lama di bnyk WA group & FB, saat sy coba naikkan ke twitter, ternyata reaksi di twitter itu lbh cepat dlm mengoreksi content, terutama pd akun yg jelas pemiliknya. Hanya sejam sdh bnyk yg ngoreksi. Baguslah. Thanks," ujarnya.

Ia juga menjelaskan ihwal alasannya menghapus konten yang telah diunggahnya tersebut.

"Jika content itu mudzarot ya dihapus sj. Dan ternyata di twitter bnyk akun yg senang saat nemu kekeliruan. Ya monggo. Sy ngetwit sekaligus mengamati & merasakan. Jd mkn terbukti di medsos bnyk org bersemangat utk kritis & cenderung keras serang orang tanpa takut resiko," jelasnya.

Baca Juga: Polres Sumedang Perketat Penjagaan, Petugas Bersenjata Laras Panjang Bersiaga

"Hoax itu informasi yg sengaja disebar dg niat mengelabui orang banyak, dg manipulasi fakta. Tp tdk semua informasi yg salah itu hoax, itu tergantung niatnya. Apalagi jika bicara hukum, sesuatu dikatakan melanggar hukum hrs penuhi unsur2 yg ada, trmsk niat & pasal yg dilanggar," tambahnya.

Pernyataan itu kemudian kembali ditanggapi oleh Mustofa Nahrawardaya dalam cuitan yang lain.

Baca Juga: Persib vs Persiraja, LINK STREAMING Laga Penentuan Grup D Piala Menpora 2021

"Kalau gini, enggak kena UU ITE," sindirnya.

"Kabar terakhir, itu bukan hoax. Tapi uji respon. Jadi, sengaja ngetwit video asli, tapi narasi sengaja dibikin salah. Lalu diteliti, seberapa cepat netizen lain memperingatkan bahwa itu hoax. (Minum Obat Yuk)," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah