GALAMEDIA - Miss Papua Nugini, Lucy Maino akhirnya harus merelakan mahkota yang didapatnya setelah menuai kontroversi di media sosial.
Diketahui, Miss Papua Nugini tersebut memosting aksi twerking-nya di TikTok hingga mendapat kritik dari warganet, termasuk kritikus yang menilainya tak pantas dilakukan seorang Miss Papua Nugini.
Diketahui setelah membagikan klip twerking via TikTok, Lucy juga menghadapi pelecehan verbal.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 April 2021: Elsa Berhasil Bawa Saksi! Rendy Curiga Namun Tak Ada Bukti
Setelah video dan reaksi tadi ramai di internet, akhirnya Lucy dibebastugaskan oleh panitia Miss Pacific Island Pageant PNG (MPIP PNG) minggu ini.
"Tujuan utama kami adalah pemberdayaan perempuan. Kami adalah platform untuk kontes unik yang mempromosikan warisan budaya, nilai-nilai tradisional dan berbagi melalui pariwisata tentang negara dan masyarakat kami," ungkap panitia MPIP PNG dalam sebuah pernyataan yang dikutip Galamedia dari The Guardian, belum lama ini.
Selain itu, MPIP PNG juga memberikan pernyataan terkait fokus paralel pada pendidikan.
Baca Juga: Jokowi Sosialisaiskan Desain IKN, Hidayat Nur Wahid: Fokus Atasi Covid-19, Hentikan Proyek Ibu Kota
"MPIP PNG mempromosikan nilai-nilai kepercayaan, harga diri, integritas, dan layanan masyarakat dengan fokus paralel pada pendidikan," lanjut panitia MPIP PNG.
Meskipun dibebastugaskan, Gubernur East Sepik, Allan Bird mengecam keras pelecehan online terhadap Lucy.
"Masyarakat macam apa yang mengutuk penyiksaan dan pembunuhan perempuan namun kesal ketika seorang wanita muda membuat video sedang menari?" tulis Allan Bird pada media sosial miliknya.
Baca Juga: Pantai Bernama ‘Ma’ruf Amin’ Akan Segera Muncul, Wali Kota Pariaman: Kami Sudah Izin ke Wapres
Selain itu, mantan Miss PNG yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan insiden tersebut menunjukkan misogini yang mengakar di negara itu.
"Saya yakin, jika seorang laki-laki yang membuat video TikTok, mereka semua akan tertawa atau bahkan memujinya," ucapnya.
Lucy Maino dinobatkan sebagai Miss Papua Nugini tahun 2019 dengan peran tambahan satu tahun menyusul pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dampak Siklon Tropis Seroja Masih Ada, Tetapi Mulai Menjauhi Wilayah Indonesia, BMKG: Tetap Harus Waspada
Kini banyak juga yang mengkritik panitia karena dianggap tidak mendukung Lucy Maino yang mendapat serangan karena videonya.
"Panitia seharusnya bisa menangani masalah ini dengan lebih baik dan menguraikan klausul dulu karena dia melanggar aturan sebagai Miss PNG. Saya merasa bahwa panitia hanya melemparkan kesalahan padanya dan tidak memberi kesempatan untuk keluar dan berbicara. Bukan itu cara untuk pergi," ucap seorang advokat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Diketahui selain menjadi Miss Papua Nugini, Lucy Maino ternyata juga wakil kapten tim sepak bola wanita Papua Nugini.***