Moeldoko Gak Tau Malu, Rachland Nashidik: Kalau Mau Jadi Ketum Demokrat Rebut Hati Kader-kadernya

- 7 April 2021, 19:40 WIB
 Politisi Demokrat Rachland Nashidik. /Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club/
Politisi Demokrat Rachland Nashidik. /Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club/ /

 

GALAMEDIA - Moeldoko nekat mengatasnamakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu terjadi pada Selasa 6 April 2021, saat dirinya menyampaikan ucapan duka untuk warga NTB dan NTT yang tertimpa bencana alam longsor dan banjir bandang.

"Saya, Dr. Moeldoko, Ketua Umum DPP Partai Demokrat beserta keluarga besar Partai Demokrat di seluruh Tanah Air menyampaikan duka cita mendalam kepada saudara-saudara kami di NTT dan NTB yang ditimpa musibah bencana alam," ujarnya, dikutip Galamedia, Rabu 7 April 2021.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Terus Mengembangkan Aplikasi Satu Data

Baca Juga: Makanan Kaleng Asal Thailand Dapat Menularkan Virus AIDS? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Dari pernyataan dirinya yang masih mengaku sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu pun membuat para loyalis AHY geram dan menanggapinya.

Salah satu yang bereaksi atas pernyataan Moeldoko itu adalah Rachland Nashidik. Ia menyindir halus Jenderal Purnawirawan TNI itu melalui akun Twitter pribadinya, Rabu 7 April 2021.

Menurut Rachland Nashidik, jika Moeldoko mau jadi Ketua Umum Partai Demokrat, seharusnya bisa merebut hati kader-kadernya.

Baca Juga: Piala Menpora 2021: Persela Vs Persik Berakhir Imbang 2-2

Ia pun menyoroti Moeldoko yang justru malah memilih jalan untuk menjadi Ketua Umum Demokrat lewat merebut Partai dengan cara KLB dan laporan ke pengadilan.

"Kalau mau jadi Ketum Partai Demokrat, rebut hati kader-kadernya. Bukan rebut Partai lewat KLB dan pengadilan," sindir Rachland Nashidik.

Loyalis AHY itu pun memberikan sarannya kepada Jenderal Purnawirawan TNI itu, yang menurutnya Moeldoko harus mulai dengan mengunjungi pimpinan DPP Parta Demokrat di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Jajaran Galamedia Silahturahmi ke Pemda Ciamis

"Mulai saja dengan mengunjungi pimpinan DPD Demokrat di seluruh Indonesia," katanya.

Setelah itu, menurut Rachland Nashidik bisa ketahuan apakah Moeldoko disambut oleh para pimpinan DPD atau justru malah ditolak.

"Kita lihat, kalian disambut atau malah dilempar jam tangan," tuturnya.

Seperti diketahui, setelah meminta pengesahan lewat Kemenkumham, Demokrat kubu Moeldoko akhirnya ditolak oleh pemerintah.

Hal itu membuat Partai Demokrat tetap menjadi milik kubu AHY secara sah dan hukum.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x