Campuri Pemilu AS 2020 hingga Lakukan Peretasan, Joe Biden Pukul Rusia dengan Sanksi Baru

- 16 April 2021, 11:09 WIB
Campuri Pemilu AS 2020 hingga Lakukan Peretasan, Joe Biden Pukul Rusia dengan Sanksi Baru
Campuri Pemilu AS 2020 hingga Lakukan Peretasan, Joe Biden Pukul Rusia dengan Sanksi Baru /Instagram.com/@joebiden



GALAMEDIA - Buntut dugaan ikut campur pemilu Amerika Serikat (AS) pada 2020 yang lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengeluarkan sanksi baru bagi Rusia.

Joe Biden telah mengumumkan pengusiran kepada setidaknya sebanyak 10 diplomat Rusia dan sanksi luas terhadap pejabat dan perusahaan.

Ini sebagai pembalasan atas campur tangan Moskow dalam pemilihan dan kampanye spionase dunia maya seperti peretasan SolarWinds .

Sanksi yang merupakan tindakan hukuman terbesar Biden terhadap Kremlin.

Juga menargetkan enam perusahaan keamanan siber Rusia yang dianggap terlibat dalam peretasan SolarWinds.

Serta 32 orang dan entitas yang dianggap terlibat dalam upaya memengaruhi hasil pemilu AS tahun 2020.

Baca Juga: Hukum Berenang Bagi Orang Puasa, Batal Gak Ya?

Pemerintahan Biden juga melarang lembaga keuangan AS membeli obligasi rubel yang baru diterbitkan oleh bank sentral Rusia atau lembaga keuangan besar lainnya, serta menargetkan utang negara dan ekonominya yang lebih luas.

"Saya telah menetapkan bahwa aktivitas asing berbahaya tertentu dari Pemerintah Federasi Rusia ... merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa bagi keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Amerika Serikat," tulis Biden dalam sebuah surat kepada Kongres mengenai sanksi tersebut dikutip Galamedia dari The Guardian Jumat, 16 April 2021.

Merespons sanksi yang diberikan oleh orang nomor satu di AS itu, pejabat Rusia bereaksi.

Buntut sanksi yang telah dijatuhkan Biden, Rusia mengatakan kemungkinan adanya pertemuan antara Biden dan Vladimir Putin akan semakin kecil.

Bahkan Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar AS dan mengatakan bahwa sanksi balasan Rusia akan segera diberikan dan sulit dihindari.

Baca Juga: Pangeran Harry Dilaporkan Wanita Asal India Karena Dituding Tak Tepati Janji untuk Menikahinya

Mereka yang dijatuhi sanksi termasuk Alexei Gromov, seorang pejabat Kremlin yang menjadi kurator media Rusia dan dituduh berusaha "memperburuk ketegangan di Amerika Serikat dengan mendiskreditkan proses pemilu AS 2020".

Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dituduh menjalankan operasi pengaruh online yang terkait dengan Kremlin, juga ada dalam daftar, bersama dengan outlet informasi yang terkait dengan badan-badan intelijen Rusia.

Sanksi tersebut diprediksi akan menambah ketegangan hubungan antara Rusia dan AS.

Sejak bulan lalu, Moskow telah memasang pasukan terbesar di perbatasannya dengan Ukraina sejak aneksasi Krimea pada 2014, yang memicu kekhawatiran akan adanya invasi.

Baca Juga: 7 Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan dalam Keadaan Haid di Bulan Ramadhan

Sanksi tersebut juga merupakan pembalasan atas campur tangan Rusia dalam pemilu 2020, dimana badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Kremlin telah mendukung Trump atas Biden.

Merespons hal itu, Peskov mengatakan Rusia akan membalas sanksi baru tersebut.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x