Rocky Gerung: Partai Simpan Orang di Kabinet Cuma Buat Rampok Kekuasaan!

- 21 April 2021, 09:44 WIB
Rocky Gerung: Partai Simpan Orang di Kabinet Cuma Buat Rampok Kekuasaan!
Rocky Gerung: Partai Simpan Orang di Kabinet Cuma Buat Rampok Kekuasaan! /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official



GALAMEDIA – Isu reshuffle kabinet dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan politisi.

Menanggapi hal ini, pengamat politik, Rocky Gerung melalui Youtube Rocky Gerung Official dengan judul “CATAT! HARI RABU PAHING INI TIDAK ADA RESHUFLE YA. HA..HA..HA..” menyampaikan pandangannya.

Rocky menyebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung telah menepis kabar bahwa akan terjadi reshuffle pada Rabu, 21 April 2021.

Hal ini dikarenakan Jokowi hari ini akan berjunkung ke Jawa Barat. Lalu banyak orang mengaitkan hal ini dengan hari Rabu Pahing.

Biasanya Jokowi melakukan pekerjaanya pada hari Rabu Pon.

Baca Juga: Pakar Hukum UGM Minta Rezim Jokowi Bubarkan KPK, Refly Harun: Presiden yang Lemahkan KPK

Rocky menjelaskan, hari tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.

“Iya ini, semua Rabu itu sebetulnya gak berguna lagi tuh. Kalaupun kita paksain, setiap hari juga bisa dibikin hari Rabu, karena mau disandingkan dengan momentum,” ujar Rocky.

Bahkan menurut Rocky, orang sudah tidak peduli dengan reshuffle kabinet.

“Padahal mitos-mitos itu sebetulnya diperlukan kalau memang ada yang masuk akal, tapi kalau semuanya gak masuk akal mau di reshuffle hari Rabu apapun orang gak peduli sebetulnya,” kata dia.

Rocky menilai bahwa ini adalah reshuffle yang tidak memiliki harapan jadi untuk apa melakukan reshuffle.

Baca Juga: Sambut Hari Kartini 2021, Ini yang Disampaikan Raisa Andriana pada Sosok Sang Ibu

“Jadi sekarang kita masuk di dalam public opinion yang menanggap bahwa, ‘ya agen shuffle itu ya penting untuk memperoleh kesegaran’ tapi kan ini reshuffle di dalam situasi dimana gak ada harapan, jadi apa yang mau direshuffle sebetulnya,” tandasnya.

Rocky memaparkan bahwa parameter untuk menentukan reshuffle itu ada dua.

“Seolah-olah kalau ada reshuffle akan ada prestasi, loh seluruh parameter untuk menentukan reshuffle itu kan cuma dua, dia mampu (bekerja) atau dia ada dukungan partai,” ucapnya.

Menurut Rocky saat ini partai hanya menyimpan orang untuk dimasukkan dalam kabinet karena mau ‘merampok’ kekuasaan saja.

Baca Juga: Hari Ini Jabar Akan Diguyur Hujan Disertai Kilat Berdurasi Singkat, Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat

“Nah semua partai berupaya untuk taro orang dalam upaya untuk ngerampok terakhir bukan untuk memperbaiki Indonesia,” lanjutnya.

Memang kabinet perlu direvisi namun menurut Rocky apa yang mau dilakukan jika semua faktor sudah tidak mungkin diubah.

“Jadi sekali lagi, saya anggap, kabinet memang harus direvisi (reshuffle), tapi masalahnya apa yang mau dilakukan di dalam keadaan dimana semua parameter sudah dikenali sebagai gak mungkin lagi diubah itu,” jelas Rocky.

Baca Juga: Soroti Hilangnya KH Hasyim Asyari dari Kamus Sejarah Indonesia, Fadli Zon: Harus Diinvestigasi

Meurut Rocky, daripada reshuffle kabinet, lebih baik pemerintah mengubah kebijakan.

“Kan ini cuman ganti-ganti posisi bukan ganti kebijakan, padahal yang diperlukan adalah ganti kebijakan, (seperti) rombak total cara menghadapi Covid, cara menghasilkan keadilan, cara mengakrabkan warga negara,” imbuh Rocky.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x